Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan elektronik HP, Dell, Microsoft, Amazon dan kawan-kawannya nampaknya akan melangkahkan kaki keluar dari negeri tirai bambu.
Mengutip lama Nikkei Asian Review, Kamis (4/7/2019), HP dan Dell dikabarkan akan merelokasi hingga 30 persen produksi laptop keluar dari Tiongkok.
Microsoft, Google, Amazon, Sony, dan Nintendo juga mengambil langkah yang sama dengan memindahkan produksi konsol gim, smart speaker dan kindle mereka.
Advertisement
Baca Juga
Tak cuma itu, Lenovo Group, Acer, dan Asustek Computer berpikiran hal yang sama pula.
Meskipun ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok telah mereda sejak pertemuan presiden AS Donald Trump dan presiden Tiongkok Xi Jinping, tetap saja para perusahaan teknologi harus mencari alternatif lain karena biaya produksi semakin tinggi, imbas tarif 25 persen yang diberlakukan AS pada impor Tiongkok.
Pukulan Bagi Ekspor Tiongkok
Hal itu tentu menjadi pukulan bagi ekspor elektronik Tiongkok yang telah mendukung pertumbuhan negara selama bertahun-tahun.
Total impor dan ekspor Tiongkok di segmen elektronik saja melonjak 136 kali menjadi USD 1,35 triliun pada 2017 dari yang hanya lebih dari USD 10 miliar pada tahun 1991, menurut penyedia data QianZhan.
Jika tidak dipindah, alternatif lainnya adalah dengan menaikkan harga produk, yang belum tentu bisa diterima konsumen, sehingga mungkin relokasi produksi jadi jalan terbaik. Sebelumnya, Apple sudah memindahkan 30 persen produksi mereka ke luar Tiongkok.
(Tik/Isk)
Advertisement