Liputan6.com, Jakarta - Fake news, disinformasi, hoaks, dan bentuk penyebaran informasi yang salah dan menyesatkan lainnya sedang marak akhir-akhir ini. Kekuatan sebaran hoaks bisa menimbulkan ketegangan politik.
Sebagian negara tengah berupaya menangani masalah ini, mulai dari mensosialisasikan bahaya hoaks dan disinformasi hingga menekan penggunaan media sosial.
Advertisement
Baca Juga
Nampaknya, peneliti di Inggris punya cara lain yang lebih mendidik dan membangun karakter. Mereka mengembangkan gim online agar masyarakat bisa mengidentifikasi hoaks dan disinformasi dengan mudah.
Mengutip laman CBC, Jumat (5/7/2019), gim yang bernama Bad News ini memposisikan pemain sebagai bad guy yang berusaha menggaet pengikut dengan membuat dan menyebarkan informasi sesat secara online dari membuat akun palsu sampai menyebarkan teori konspirasi.
Memahami Jalan Pikiran Si Pembuat Hoaks
Gim ini berusaha membawa pemain ke dalam jalan pikiran si bad guy. Pemain diharuskan menyentuh emosi pengikut dengan konten yang dibuat.
Metode ini digunakan oleh Jestin Coler, salah satu mantan penyebar hoaks dan disinformasi demi uang.
"Cerita yang menyentuh emosi pembaca akan memicu mereka untuk membagikan konten, dan begitulah hoaks dan disinformasi menyebar," tulis Coler dalam Nieman Reports.
Diharapkan dengan memahami jalan pikiran si bad guy, pembaca bisa ikut memahami mana berita palsu dan mana berita asli. Ternyata, studi menunjukkan metode yang dibenamkan di gim ini bekerja dengan baik.
Para peneliti sebelumnya menyamakan metode ini seperti trik sulap. Ketika kita sudah tahu triknya, maka kita tidak akan takjub lagi dengan tipuan sulap.
Kalau kamu tertarik, kamu bisa kunjungi link https://getbadnews.com/#intro untuk bermain gimnya dalam bahasa Inggris.
(Tik/Ysl)
Advertisement