Sukses

Apple Hapus Ratusan Aplikasi Judi dan Pornografi di App Store

Ada puluhan permintaan dari negara-negara yang merasa aplikasi di App Store banyak yang melanggar undang-undang.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk pertama kalinya, Apple membeberkan jumlah permintaan penghapusan aplikasi dari pemerintah di berbagai negara.

Laporan terbarunya yang dipublikasi pada Selasa (2/7/2019) kemarin menyatakan ada 80 permintaan dari 11 negara untuk menghapus 634 aplikasi di App Store, dalam rentang waktu 1 Juli hingga 31 Desember 2018.

Apple tidak menyebutkan daftar aplikasi yang dihapus dengan pasti, tapi yang jelas aplikasi tersebut dinilai telah melanggar hukum perjudian dan pornografi.

Mengutip laman Tech Crunch, Jumat (5/7/2019), Tiongkok jadi negara dengan permintaan penghapusan aplikasi terbanyak yakni sebesar 517 aplikasi.

Negara lainnya yang turut mengirimkan permintaan penghapusan aplikasi adalah Vietnam, Austria, Saudi Arabia, Turkey, Lebanon, Belanda, Norwegia, dan Switzerland. Kuwait juga turut melaporkan aplikasi yang dianggap melanggar undang-undang privasi.

Apple juga pertama kalinya mem-posting beberapa surat keamanan nasional (NSL) yang sebelumnya sudah dapat izin publikasi.

2 dari 4 halaman

Apple Bikin iPhone Versi Spesial untuk Tiongkok?

Sementara, Apple menjadi salah satu vendor smartphone yang memiliki paling banyak pengguna di Tiongkok, terutama di segmen premium. Namun, beberapa waktu terakhir, pembelian iPhone di Tiongkok mulai menurun.

Kini menurut laporan, Apple disebut-sebut tengah mengembangkan versi spesial iPhone untuk pasar Tiongkok.

Mengutip laman Gizmochina, Senin (1/7/2019), pengembangan iPhone versi spesial untuk Tiongkok ini bertujuan untuk mengambil alih konsumen pengguna perangkat Huawei, Vivo, dan Oppo.

Sekadar informasi, saat iPhone XS dirilis, perangkat ini hadir dengan layar yang besar, dukungan dual SIM, dan teknologi kamera yang lebih baik.

Namun, karena harganya yang cukup mahal, konsumen di Tiongkok agak enggan melakukan pembelian terhadap iPhone XS.

Kini, untuk menurunkan harga iPhone di pasar Tiongkok, Apple disebut-sebut tengah berencana untuk menghilangkan sejumlah fitur tambahan pada iPhone.

Misalnya, karena pengguna di Tiongkok tidak memakai fitur Face ID, Apple mungkin akan menghilangkan fitur Face ID untuk iPhone yang dijual di pasar tersebut.

3 dari 4 halaman

Tanpa Pemindai Wajah

Alih-alih Face ID, Apple mungkin bakal menghadirkan fitur pemindai sidik jari alias Touch ID.

Sayangnya masih belum diketahui kapan perusahaan Amerika Serikat itu bakal merilis iPhone terbaru versi Tiongkok. Namun, jika memang Apple menghadirkan iPhone versi Tiongkok, hal ini akan sangat menarik.

Menurut laporan dari China Xintong Institute, rata-rata harga smartphone di Tiongkok meningkat 16,8 persen pada 2018.

Pada sisi lain, segmen smartphone dengan harga di atas 4.000 Yuan atau sekitar Rp 8,2 jutaan meningkat 13 persen.

Dari jumlah tersebut, merek smartphone Tiongkok menyumbang lebih dari 30 persen.

4 dari 4 halaman

Ambil Alih Pasar Tiongkok

Kini, tampak nyata bawha Apple mengambil kesempatan guna mendapatkan pasar Tiongkok, salah satunya dengan menghadirkan iPhone edisi Tiongkok.

Namun, kesuksesan ini tentu bergantung dari konsumen, apakah konsumen Tiongkok mau mengeluarkan lebih banyak uang untuk iPhone yang tak menghadirkan fitur premium?

(Tik/Isk)