Liputan6.com, Jakarta - Toge Productions adalah sebuah pengembang dan penerbit gim independen di Indonesia. Arti nama Toge sendiri diambil dari bahasa Indonesia, yaitu tauge.
Toge memiliki filosofi, yaitu cepat beradaptasi dengan lingkungan, dan bisa memberikan manfaat yang positif kepada masyarakat. Toge Productions percaya, pencapaian besar dapat dimulai dari awal yang kecil dan sederhana, seperti halnya tauge.
Baca Juga
Kris Antoni Hadiputra, CEO dari Toge Productions, memulai karir pada 2009 dengan membuat sebuah gim Flash yang bernama gim Infectonator. Karena gim ini, nama Antoni menjadi terkenal di kalangan para pembuat gim.
Advertisement
Saat diwawancarai dalam acara Tech In Asia, Kamis (4/7/2019) sore di acara Product Development Conference 2019 di Menara Mandiri, Jakarta, Antoni mengaku Toge Productions telah membuat lebih dari 30 gim yang cukup populer dari 2009 sampai sekarang.
Awal pembuatan gim, ia hanya membuat gim khusus yang dimainkan di web. Pada 2011 sampai 2012, ia berhasil membuat gim mobile, lalu pada 2014 ia mencoba membuat gim misi dan akhirnya berhasil. Saat ini, ia bersama tim Toge Productions sedang menggarap gim dengan tampilan 3D.
Pengembangan gim ini mempunyai ciri khas sendiri dalam membuat sebuah produk. Ciri khas tersebut adalah gaya pixel art yang ditanamkan dalam gim buatannya. Tak hanya itu, terdapat elemen strategi dan simulasi di dalamnya.
Â
Tips Mengelola Gim
Pada acara yang dihelat Tech In Asia tersebut, Toge Productions membagikan cara untuk mengelola atau mengembangkan gim kepada khalayak yang datang.
"Pertama, yang harus dilakukan adalah membuat tujuan, mengetahui visi dan misi dari sebuah projek yang akan dikerjakan. Lalu, membagi tim sesuai dengan kemampuan masing-masing pekerja. Setelah itu, mengidentifikasi game yang ingin dibuat seperti apa," papar Kris.
Dari identifikasi yang dilakukan, ia menambahkan, dapat diketahui kemungkinan risiko yang akan muncul selama pembuatan gim, serta peluang yang akan dihasilkan. Semakin risikonya besar, maka harus dikerjakan terlebih dahulu.
Terakhir adalah passion. Passion yang dimaksudkan adalah, apakah ada yang ingin mengerjakan gim ini atau tidak.
Kris mengatakan bahwa, "Semua usaha akan sia-sia kalau tidak ada yang mau mengerjakan, sekali pun gim yang dibuat menyenangkan dan berpeluang besar."
Tak hanya itu, kamu juga harus mengetahui kemampuan yang ada dalam diri sendiri, pengalaman, serta target dari gim yang dibuat. Jangan sampai, setelah merilis gim, tidak ada yang suka dengan produk buatanmu.
Kris berpesan bahwa jangan membuat gim berdasarkan kesukaan diri sendiri, tetapi lihatlah target yang ada di pasaran.
(Linda Fahira Putri/Isk)
Advertisement