Sukses

Huawei: HongMeng Bukan Pengganti Android

Alih-alih sebagai OS untuk smartphone, HongMeng justru disiapkan untuk perangkat Internet of Things (IoT).

Liputan6.com, Jakarta - Huawei akhirnya memberikan penjelasan tentang OS HongMeng, yang selama ini disebut sebagai pengganti Android. Alih-alih sebagai OS untuk smartphone, HongMeng justru disiapkan untuk perangkat Internet of Things (IoT).

Dilansir Softpedia, Rabu (17/7/2019), Chairman Huawei, Liang Hua, dalam sebuah konfrensi pers pada pekan lalu mengatakan, perusahaannya belum memutuskan apakah pengganti Android harus disiapkan atau tidak. Sementara HongMeng ternyata saat ini disiapkan sebagai platform IoT.

"OS HongMeng dikembangkan untuk perangkat IoT, yang akan mengurangi latensi. Mengenai smartphone, kami masih menggunakan OS dan ekosistem Android sebagai pilihan pertama. Kami belum memutuskan apakah HongMeng dapat dikembangkan sebagai OS smartphone di masa depan," ungkap Hua.

Pernyataan Hua ini berbanding terbalik dengan sikap Huawei beberapa waktu lalu. Ketika laporan tentang HongMeng bermunculan sebagai pengganti Android, Huawei tak pernah membantah hal tersebut.

Pihak Huawei pun dilaporkan pernah mengatakan HongMeng memiliki kemampuan lebih cepat dibandingkan Android. OS ini pun disebut tidak hanya untuk smartphone, tapi juga perangkat lain seperti router, komputer, tablet, bahkan data center.

2 dari 2 halaman

Lisensi Sementara

Informasi tentang HongMeng muncul pasca pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Mei lalu memasukkan Huawei dalam daftar hitam perdagangan. Kebijakan ini membuat perusahaan tidak bisa menggunakan produk-produk buatan AS, termasuk OS Android.

Tak lama lagi, Huawei kemungkinan akan kembali bisa menggunakan produk-produk baru AS. Pasalnya, Negeri Paman Sam itu dilaporkan akan mulai memberikan lisensi sementara untuk mengizinkan produk-produknya dijual kepada Huawei, dalam waktu beberapa pekan lagi.

Pemberian persetujuan itu merupakan upaya baru Presiden AS, Donald Trump, untuk mengurangi pembatasan terhadap Huawei. Sebelumnya, Sekretaris Perdagangan AS, Wilbur Ross, mengatakan lisensi tersebut akan dikeluarkan ketika telah dipastikan tidak ada ancaman terhadap keamanan nasional.

(Din/Ysl)