Liputan6.com, Jakarta - Tinder bakal menghadirkan pembaruan yang memberi informasi ke pengguna saat mereka datang ke negara yang melarang LGBT.
Mengutip laman The Verge, Jumat (26/7/2019), pembaruan ini mengusung fitur bernama 'Traveler Alert'.
Advertisement
Baca Juga
Nah, Tinder akan secara otomatis menyembunyikan profil pengguna di negara-negara yang melarang hubungan sesama jenis. Meski demikian, pengguna masih bisa memilih apakah hendak menyembunyikan atau menampilkan profil dirinya.
Jika pengguna memutuskan untuk menampilkan profilnya, orientasi seksual maupun jenis kelaminnya akan dihapus selama si pengguna ada di negara yang melarang hubungan sesama jenis.
Tujuannya tidak lain untuk melindungi pengguna dari hukum yang mungkin menargetkan pengguna-pengguna LGBT tersebut.
Sesuai namanya, pemberitahuan 'Traveler Alert' ini hanya akan muncul jika pengguna Tinder yang berorientasi LGBT melangkahkan kaki di negara-negara yang melarang hubungan sesama jenis.
Kerja Sama dengan Asosiasi
Untuk dapat menghadirkan fitur ini, tim Tinder bekerja sama dengan asosiasi internasional untuk lesbian, gay, biseksual, trans, dan interseksual.
Asosiasi tersebut mengidentifikasi, sebanyak 69 negara yang melarang hubungan sesama jenis. Negara-negara tersebut menerapkan hukuman yang berbeda-beda untuk orang dengan orientasi seksual LGBT.
Namun, ada sembilan negara, termasuk Arab Saudi dan Iran yang bisa menerapkan hukuman mati bagi pelanggarnya.
Advertisement
Bukan Hanya Tinder
Aplikasi kencan lainnya, termasuk aplikasi kencan untuk kaum gay, Scruff, juga telah memberitahukan pengguna tentang konsekuensi hukum dari hubungan sesama di sejumlah negara.
Tentunya, Tinder yang memiliki jutaan orang pengguna di seluruh dunia mulai fokus untuk memikat lebih banyak pengguna di luar negeri.
Namun, saat memperluas jangkauannya, perusahaan perlu menjaga agar pengguna tetap aman dan sadar apa yang akan terjadi jika mereka mengaktifkan profil mereka di negara yang melarang LGBT.
(Tin/Why)