Liputan6.com, Jakarta - Sebuah asteroid disebut-sebut nyaris menabrak Bumi, baru-baru ini. Menurut ahli astronomi dari Royal Institution Australia bernama Alan Duffy, ada beberapa asteroid yang memang diramalkan akan melintasi Bumi.
Saat menilik lebih lanjut, Duffy menyebut, asteroid tersebut bernama Asteroid 2019 OK.
Mengutip laman The Washington Post, Senin (28/7/2019), asteroid ini bukan salah satu asteorid yang dilacak oleh para ilmuwan.
Advertisement
Malahan, menurut ahli astronomi dari Melbourne Michael Brown, Asteroid 2019 OK tak diketahui asal datangnya.
Baca Juga
Menurut NASA, batu luar angkasa ini punya ukuran yang cukup besar, yakni antara 57-130 meter. Asteroid 2019 OK ini juga bergerak dengan cepat.
Masih menurut NASA, cepatnya pergerakan Asteroid OK 2019 membuat jaraknya dengan Bumi hanya 73.000Km. Jarak ini kurang dari seperlima jarak Bumi ke bulan dan menurut Duffy, jarak ini bisa dianggap sangat dekat dari Bumi.
"Asteroid ini bergerak sangat cepat," ujar Brown yang merupakan profesor di Sekolah Fisika dan Astronomi Monash University.
Ia pun menyebut, saking cepatnya pergerakan asteroid ini, orang-orang baru sadar setelah Asteroid 2019 OK melewati Bumi.
Tentang Asteroid 2019 OK
Asteroid 2019 OK ini sebenarnya baru berhasil dideteksi oleh tim astronomi lainnya di Brasil dan Amerika Serikat awal minggu ini.
Menurut Brown, informasi mengenai ukuran dan kecepatannya baru diumumkan ke publik beberapa jam sebelum asteroid melewati Bumi.
"Ini membuat saya terkejut. Apalagi, kemungkinan Asteroid 2019 OK ini merupakan objek terbesar yang mendekati Bumi, dalam beberapa tahun terakhir ini," ujar dia.
Terkait deskripsi asteroid tersebut, Duffy menyebut, ukuran Asteroid 2019 OK ini cukup besar, namun tak sebesar asteroid yang menyebabkan kepunahan dinosaurus.
NASA mengidentifikasi, asteroid ini lebarnya sekitar setengah mil. "Ukurannya sulit untuk dideteksi. Anda hanya mengandalkan sinar matahari yang dipantulkan (untuk melihat). Bahkan dengan jarak terdekatnya, sulit untuk mengetahui ukutan asteroid," ujar Brown.
Advertisement
Seperti Ledakan Nuklir
Brown mengatakan, orbit asteroid ini eksentrik dengan pergerakan sangat cepat sehingga membuatnya jadi ancaman.
"Orbitnya sangat elips, membawa asteroid ini dari luar Mars ke dalam orbit Venus. Artinya, jumlah waktu yang dihabiskannya di dekat Bumi tidaklah lama," tutur Brown.
Ia menambahkan, ketika asteroid mendekati Bumi, asteroid tersebut berjalan dengan kecepatan 24Km per detik. Sementara, asteroid lainnya terbang di dekat Bumi dengan kecepatan antara 4 hingga 19Km per detik.
Karena sifatnya yang mengejutkan banyak orang, bongkahan batu luar angkasa itu diberi nama "asteroid pembunuh kota". Pasalnya, ketika sampai menabrak Bumi, akan membuat kerusakan yang sangat parah.
"(Jika sampai ke Bumi) ledakannya akan seperti senjata nuklir yang sangat besar dengan kekuatan yang cukup untuk menghancurkan sebuah kota," ujar Brown.
(Tin/Isk)