Liputan6.com, Jakarta - Ekosistem startup tak dimungkiri terus memiliki dampak signifikan dalam pertumbuhan ekonomi di banyak negara. Karenanya, banyak kota di dunia berlomba untuk menjadikan dirinya sebagai rumah yang nyaman bagi pertumbuhan startup.
Hal tersebut juga dilakukan Indonesia yang sudah memiliki empat startup unicorn. Untuk itu, Bekraf bersama Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) telah sebuah inisiatif baru.
Inisiatif ini dilakukan untuk membawa kota-kota di Indonesia masuk dalam jaringan ekosistem startup global, lewat laporan 'Accelerating Indonesia to Global Startup System'.
Advertisement
Selain itu, ada pula rencana memasukkan kota tersebut dalam kajian indeks kota startup Indonesia, yakni kaian indeks yang menunjukkan tingkat kesiapan kota di Indonesia sebagai ekosistem pendukung pertumbuh startup digital.
Baca Juga
"Indonesia perlu membangun ekosistem bertaraf global untuk menghasilkan lebih banyak startup yang akan memberikan kontribusi pada ekonomi, khususnya ekonomi kreatif dan ekonomi digital," tutur Deputi Infrastruktur Bekraf, Hari Santosa Sungkari dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (9/8/2019).
Dalam membangung ekosistem ekonomi kreatif, termasuk subsektor aplikasi dan pengembang permainan, pemerintah selalu melibatkan pihak lain, mulai dari akademisi, pelaku bisnis, dan komunitas terkait.
Oleh sebab itu, selain menggandeng MIKTI, Bekraf turut melibatkan pelaku bisnis, yakni BRI. MIKTI sendiri berisikan para pelaku industri digital nasional yang sejak 2008 berkolaborasi dengan pemerintah dan industri.
Mereka berkolaborasi untuk mendorong terbentuknya ekosistem industri digital yang sehat dan kompetitif.
"MIKTI mendukung perkembangan ekosistem startup global lewat pengembangan komunitas, talenta, penyiapan founder startup, inkubasi," tutur Ketua Umum MIKTI, Joddy Hernady.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Laporan Startup Genome Soal Jakarta
Menurut laporan berjudul Global Startup Ecosystem Report 2019 (GSER) yang dirilis Startup Genome pada Mei 2019, Jakarta merupakan penantang kuat kota dengan ekosistem startup potensial di kancah global atau The Next Top 30 Global Startup.
Berdasarkan laporan itu, Jakarta setara dengan kota besar lain, seperti Seoul, Moskow, dan Tokyo. Salah satu indikasi pertumbuhan positif itu karena Jakarta merupakan rumah empat startup unicorn, yakni GoJek, Traveloka, Tokopedia, dan Tokopedia.
Kelahiran empat startup itu terbilang signifikan karena di Asia Tenggara hanya ada tujuh startup yang masuk jajaran unicorn. Startup Genome menyebut Jakarta dalam fase "Late-Globalization'.
Dengan kata lain, Jakarta sebagai sebuah ekosistem startup digital memiliki posisi yang lebih baik apabila dibandingkan dengan ekosistem lain di fase 'early-globalization' dan fase 'activation'.
Terlebih, Startup Genome menilai Indonesia memiliki tingkat adopsi teknologi internet dan mobile yang sangat tinggi. Kondisi dapat dilihat dari 75 persen transaksi belanja online dilakukan memakai perangkat mobile.
"BRI memiliki tiga bukti nyata dukungan terhadap ekosistem startup global. Terlebih, BRI memiliki aset terbesar dan jangkauan terluas juga memiliki peranan penting guna mewujudkan ekosistem startup global," tutur Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI, Indra Utoyo.
(Dam/Isk)
Advertisement