Liputan6.com, Jakarta - Huawei mengumumkan sebuah sistem operasi (OS) bernama Harmony di konferensi developer tahunannya di Tiongkok.
Menurut CEO Huawei, Richard Yu, Harmony merupakan OS untuk semua skenario, termasuk smartphone dan tablet.
Dilansir Phone Arena, Jumat (9/8/2019), OS Harmony dapat digunakan untuk berbagai jenis perangkat lain, termasuk smart speaker, mobil, komputer, smartwatch, dan wireless earbuds.
Advertisement
Untuk membuat OS ini dapat bekerja, Huawei memastikan platform tersebut dapat bekerja dengan berbagai ukuran RAM, mulai dari kilobyte hingga ratusan gigabyte.
Baca Juga
OS Harmony juga akan mendukung berbagai aplikasi khusus. Selain itu, aplikasi Android, HTML 5, Linux, juga dapat berjalan di OS tersebut. Namun, belum diketahui apakah platform tersebut dapat mengakses berbagai layanan Google.
Sebelumnya, OS potensial Huawei untuk menggantikan Android disebut memiliki nama HongMeng. Namun, akhirnya [Huawei]( 4014155 "") membantah HongMeng disiapkan sebagai pengganti Android
Alih-alih sebagai OS untuk smartphone, HongMeng justru disiapkan untuk perangkat Internet of Things (IoT).
"OS HongMeng dikembangkan untuk perangkat IoT, yang akan mengurangi latensi. Mengenai smartphone, kami masih menggunakan OS dan ekosistem Android sebagai pilihan pertama. Kami belum memutuskan apakah HongMeng dapat dikembangkan sebagai OS smartphone di masa depan," ungkap Chairman Huawei, Liang Hua, pada bulan lalu.
Huawei Tak Bisa Pastikan Mate 30 Meluncur dengan Android
Lebih lanjut, Liang Hua, beberapa waktu lalu juga membicarakan soal hubungan perusahaan dengan Amerika Serikat (AS), dan dampaknya terhadap bisnis. Salah satu yang dibahas soal penggunaan OS Android pada smartphone terbarunya nanti, Mate 30.
Pemerintah AS pada Mei lalu, sempat memasukkan Huawei dalam daftar hitam perdagangan, sehingga tidak bisa berbisnis dan menggunakan berbagai produk dari perusahaan-perusahaan AS.
Namun menurut laporan, pemerintah AS beberapa waktu lalu sudah melonggarkan kebijakan tersebut, selama Huawei dipastikan tidak mengancam keamanan negara.
Terkait permasalahan dengan AS, Liang mengatakan kepastian Mate 30 akan menggunakan OS Android tergantung pada pemerintah AS. Seperti diketahui, Android merupakan OS mobile milik Google, yang merupakan perusahaan AS.
"Jika pemerintah AS mengizinkan kami menggunakan Android, maka kami akan menggunakannya. Namun jika tidak, maka kami akan beralih ke opsi lain. Mengenai seberapa siap OS kami, Anda hanya perlu melihatnya secara langsung nanti," ungkap Liang, seperti dikutip dari Forbes.
Â
Advertisement
Merusak Penjualan Smartphone
Liang pun mengungkapkan, masuknya perusahaan dalam daftar hitam, telah merusak penjualan ponsel Huawei di pasar internasional. Namun secara internal, katanya, perusahaan merasa lebih kuat.
"Di luar, ini sudah enam bulan penuh gejolak, tapi di dalam perusahaan, kami melihat berbagai hal dengan cukup tenang. Di satu sisi, tekanan pemerintah AS membantu kami memahami tujuan kami dengan lebih baik, dan meningkatkan kerja sama kami secara internal," tuturnya.
(Din/Isk)