Liputan6.com, Jakarta Wall Street Journal melaporkan, karyawan Huawei yang bekerja di Uganda dan Zambia, disebut-sebut telah membantu pemerintah kedua negara tersebut untuk memata-matai lawan politiknya via grup WhatsApp.
Namun, Huawei dengan tegas membantah bahwa karyawannya terlibat dalam pembobolan grup WhatsApp politikus di dua negara Afrika tersebut.
Baca Juga
Berita ini pun menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com. Berita lain yang juga menyedot perhatian datang dari Apple yang bakal merilis seri iPhone barunya, yakni iPhone 11, pada 11 September 2019.
Advertisement
Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
1. Huawei Bantah Karyawannya Terlibat Pembobolan Grup WhatsApp Politikus Afrika
Huawei dengan tegas membantah bahwa karyawannya terlibat dalam pembobolan grup WhatsApp politikus di dua negara Afrika.
Dalam keterangan resmi Huawei kepada Tekno Liputan6.com, Jumat (16/8/2019), pihak Huawei menyebut, pemberitaan yang awalnya dimuat di laporan Wall Street Journal adalah keliru.
"Huawei secara tegas menolak tuduhan keliru dan tidak berdasar dari Wall Street Journal terkait kegiatan bisnis kami di Aljazair, Uganda, dan Zambia," kata Huawei dalam keterangannya.
2. Smartphone Baru Apple Akan Pakai Nama iPhone 11, iPhone 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max
Apple bakal merilis seri iPhone barunya, yakni iPhone 11, pada 11 September mendatang. Alih-alih menggunakan huruf X untuk penamaannya, Apple dilaporkan akan memberinya nama iPhone 11 series, bukan iPhone XI.
Seperti halnya tahun lalu, ada tiga iPhone yang kabarnya akan dirilis sekaligus. Ketiga iPhone yang dimaksud adalah iPhone 11, iPhone 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max. Demikian menurut sebuah laporan terbaru.
Sebagaimana dikutip dari Business Insider, Jumat (16/8/2019), hal ini berdasarkan sebuah blog bernama iPhone Soft. Mereka mengetahui nama seri iPhone terbaru dari dokumen milik ESR, sebuah perusahaan produsen casing untuk iPhone dan Samsung.
Â
3. Apple Tawarkan Rp 14,2 Miliar untuk Penemu Bug iPhone
Apple membuat perubahan besar pada program bug bounty mereka. Program ini mengajak para ahli IT untuk masuk ke sistem dari iPhone dan produk Apple lainnya guna mengetahui kerentanan di infrastruktur Apple.
Selanjutnya, Apple akan memperbaiki kerentanan tersebut. Mereka yang berhasil menemukan celah inipun diganjar sejumlah hadiah berupa uang tunai.
Apple memperkenalkan program bug bounty ini pada 2016. Mengutip laman Business Insider, Jumat (16/8/2019), perusahaan menyebut, mereka akan membayar USD 1 juta (sekitar Rp 14,2 miliar) kepada peneliti keamanan yang dapat menyerang eksekusi kernel dengan metode zero-click.
(Isk/Ysl)
Advertisement