Sukses

XL Gelar Uji Coba Jaringan 5G Pakai Teknologi Hologram

XL melakukan demonstrasi jaringan 5G menggunakan teknologi hologram yang berlangsung lancar selama kurang lebih satu jam, dan bermain gim.

Liputan6.com, Jakarta - PT XL Axita (XL) kembali menggelar uji coba teknologi 5G. Uji coba kali ketiga ini berlangsung di gedung XL Axiata pada hari ini, Rabu (21/8/2019), dengan salah satunya mendemonstrasikan kemampuan secara virtual melalui tampilan hologram.

Perusahaan menggunakan frekuensi 28 GHz melalui kerja sama dengan Ericsson Indonesia dalam uji coba ini. Lebar pita yang dialokasikan sebesar 400 Mhz.

"Selama tiga tahun terakhir, kami sudah melakukan beberapa kali uji coba, dan kami terus menyiapkan jaringan untuk siap dengan teknologi 5G. Salah satunya dengan melakukan fiberisasi di seluruh jaringan," ungkap Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D Yosetya, di kantor XL Axiata, Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Yessie mengatakan, dalam demonstrasi hologram yang berlangsung lancar selama kurang lebih satu jam, dibutuhkan kecepatan 1,5 Gbps dengan latency 10 milliseconds (ms).

Selain itu, XL Axiata juga mendemonstrasikan bermain gim dengan teknologi 5G. Untuk pengalaman optimal bermain gim dengan 5G, kata Yessi, dibutuhkan latency sekitar 10 ms dan paling lama 50 ms.

XL Axiata pertama kali menggelar uji coba 5G pada 2017 pada frekuensi 15GHz. Kemudian pada tahun lalu dilakukan uji coba serupa pada frekuensi 28 Ghz dan 15 Ghz dengan lebar pita 800 Mhz.

 

2 dari 3 halaman

Fiberisasi

Menteri Komunikasi dam Informatika RI, Rudiantara (tengah) tiba menghadiri acara Uji Coba Teknologi 5G dan Fiberisasi Jaringan di Jakarta, Rabu (21/8/2019). Dalam uji coba XL memamerkan telekomunikasi virtual via hologram dengan memanfaatkan jaringan generasi kelima. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Fiberisasi jaringan merupakan salah satu persiapan XL Axiata untuk menerapkan tekologi 5G. Fiberisasi akan mampu meningkatkan kapasitas transport jaringan hingga lebih dari lima kali lipat dibandingkan non fiber.

Penerapan tekologi 5G akan lebih optimal jika site atau Base Transceiver Station (BTS) terkoneksi dengan fiber. XL Axiata telah telah melaksanakan program ini secara masif di seluruh wilayah Indonesia dalam tiga tahun terakhir.

Secara teknis, fiberisasi merupakan upaya moderniasi jaringan dengan cara menghubungkan BTS melalui regenerasi perangkat-perangkat BTS. Antara lain mengganti perangkat yang selama ini memakai memakai microwave menjadi fiber.

"Ekosistem 5G saat ini belum lengkap, 3 tahun lagi baru kita bisa. Untuk sampai siap 5G, banyak sekali persiapan termasuk fiberisasi ini. Selain itu juga ada persiapan lain, termasuk bisnis modelnya dan investasi untuk spektrum," jelas Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini.

 

3 dari 3 halaman

Sudah Terlaksana Kota Besar di Indonesia

Menteri Komunikasi dam Informatika RI, Rudiantara memberi sambutan saat acara Uji Coba Teknologi 5G dan Fiberisasi Jaringan di Jakarta, Rabu (21/8/2019). Dalam uji coba XL memamerkan telekomunikasi virtual via hologram dengan memanfaatkan jaringan generasi kelima. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Fiberisasi jaringan XL Axiata ini sudah terlaksana di semua ibu kota provinsi dan kota-kota besar di Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Lombok.

Perusahaan menargetkan hingga akhir 2019 nanti, 50 persen BTS akan terhubung dengan jaringan fiber. Jumlahnya diprediksi akan mencapai 70 persen pada 2020.

Fiberisasi saat ini sudah menjangkau sekira 30 persen BTS dengan sebagian besar mencakup wilayah Jawa. Percepatan fiberisasi sedang dilakukan di wilayah Jawa mengingat pertumbuhan trafik data yang sangat pesar dalam setahun terakhir.

Fiberisasi juga dilakukan hingga ke Kepulauan Anambas dan Natuna dengan memanfaatkan backbone Palapa Ring Barat.

(Din/Ysl)