Liputan6.com, Jakarta - Samsung dilaporkan tidak akan lagi menjadi penyuplai utama layar OLED untuk Apple. Hal ini disebabkan upaya Apple untuk memiliki beragam mitra layar akan segera berhasil.
Dilansir Phone Arena, Kamis (22/8/2019), Apple saat ini sedang berupaya mendiversifikasi rantai pasokan komponen layar untuk lini iPhone 2020. Penyuplai layar OLED terbesar untuk iPhone saat ini adalah Samsung, diikuti LG Display dengan porsi tidak begitu banyak.
Advertisement
Baca Juga
Menurut laporan Nikkei Asian Review, Apple telah memasuki tahap akhir sertifikasi layar dengan perusahaan Tiongkok, BOE Technology Group. Jika kesepakatan berjalan lancar, BOE disebut akan menjadi penyuplai terbesar layar OLED untuk lini iPhone 2020.
"Apple memiliki insentif agar syarat layar OLED terpenuhi, mengingat yang lain agak enggan berinvestasi terlalu banyak untuk meningkatkan kapasitas," ungkap analis veteran di perusahaan riset WitsView, Eric Chiou.
"Hal tersebut memberikan BOE sebuah peluang bagus untuk masuk ke pasar baru, sementara perusahaan layar Tiongkok itu juga sudah membuktikan kemampuannya menyuplai untuk MacBook, iPad, HP, dan Dell. Seharusnya juga tidak terlalu mengejutkan jika Apple akhirnya membeli OLED dari BOE," sambungnya.
Apple telah bekerja sama dengan BOE untuk panel layar MacBook dan iPad sejak 2017. Sehingga, dinilai masuk akal jika keduanya memperluas kerja sama.
Menurut sumber internal, Apple agresif menguji layar OLED fleksibel milik BOE untuk iPhone tahun depan. Apple mulai 2020 disebut akan mulai beralih sepenuhnya ke layar OLED, termasuk untuk varian murah iPhone.
Semua Varian iPhone 2020 Bakal Bisa Terhubung ke 5G
Lebih lanjut, analis Ming-Chi Kuo memperkirakan Apple akan melengkapi tiga varian iPhone 2020 dengan modem 5G. Sebelumnya, ia memprediksi hanya dua iPhone 2020 yang bisa kompatibel dengan jaringan telekomunikasi baru tersebut.
Dilansir dari GSM Arena, Kuo meyakini Apple akan lebih baik dalam menyesuaikan pengembangan iPhone 5G, setelah mengakuisisi bisnis modem smartphone Intel beberapa waktu lalu.
Oleh sebab itu, perusahaan diperkirakan bisa membuat seluruh varian baru iPhone pada tahun depan kompatibel dengan jaringan 5G.
Kuo juga memperkirakan harga ponsel Android 5G pada semester kedua 2020 akan berada di kisaran USD 250 hingga 350. Hal ini, katanya, akan memaksa Apple untuk menghadirkan perangkat 5G, bahkan pada perangkat entry-level miliknya.
Konsumen akan melihat 5G sebagai nilai jual utama pada tahun depan dan ini membuat Apple bisa mengambil keuntungan melalui kerja sama dengan operator seluler. Keuntungan lain, perangkat 5G akan menjadi potensi Apple untuk menumbuhkan ekosistem Augmented Reality (AR).
Kuo juga mengklaim, iPhone 5G pertama akan disokong sub-6GHz, bukan teknologi mmWave. Kendati demikian, pihak Apple sejauh ini belum mengonfirmasi tentang rencana peluncuran iPhone 5G.
(Din/Yal)
Advertisement