Sukses

GadjianKu, Aplikasi Pengelolaan HR untuk Karyawan Milenial

GadjianKu disesuaikan dengan gaya hidup tenaga kerja milenial yang populasinya semakin bertumbuh di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Startup yang bergerak di bidang pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis cloud, Gadjian, baru saja meluncurkan aplikasi mobile yang dirancang khusus untuk membantu para pemilik usaha dan praktisi SDM dalam mengelola karyawan milenial.

Aplikasi yang diberi nama GadjianKu ini merupakan penyempurnaan dari dasbor karyawan Gadjian yang sebelumnya hanya bisa diakses melalui browser.

Pengguna GadjianKu dapat merasakan kemudahan mengunduh slip gaji, melakukan pengajuan dan persetujuan cuti, memantau catatan kehadiran, dan memperbarui data pribadi.

Co-founder dan CEO Gadjian Afia Fitriati menjelaskan tampilan dan fitur di GadjianKu disesuaikan dengan gaya hidup tenaga kerja milenial yang populasinya semakin bertumbuh di Indonesia.

Pada 2019, berdasarkan data dari Biro Statistik Indonesia (BPS), 1 dari 5 orang penduduk Indonesia yang total berjumlah 265 juta merupakan kelompok usia milenial (20-34 tahun).

Ketika generasi melek digital ini memasuki dunia kerja, maka mau tak mau perusahaan pemberi kerja pun harus menyesuaikan cara mereka dalam menjalankan bisnisnya.

"Tenaga kerja milenial di Indonesia sudah terbiasa menjalankan kegiatan mereka sehari-hari secara digital, mulai dari memesan transportasi hingga memesan makanan. Jadi rasanya janggal jika mereka masih harus menggunakan sistem administrasi personalia (HR) yang masih analog dan kurang fleksibel,” kata Afia dalam pernyataannya, Sabtu (24/8/2019).

 

2 dari 2 halaman

Misi Gadjian

Afia menuturkan, misi Gadjian adalah membantu usaha berkembang di Indonesia supaya dapat mengelola SDM yang mereka miliki dengan lebih baik.

"GadjianKu melengkapi serangkaian solusi HR yang sudah kami miliki, yaitu aplikasi Gadjian yang berbasis web dan aplikasi mobile Hadirr, untuk mengurangi waktu, biaya, dan tingkat stres yang biasanya dialami saat mengelola operasional pengelolaan SDM di Indonesia,” paparnya.

(Isk/Ysl)