Sukses

Aplikasi Ceklab Bantu Orang Indonesia Lakukan 8.000 Tes Lab

Ceklab mengklaim telah membantu masyarakat Indonesia melakukan lebih dari 8 ribu tes lab di 13 kota di tahun pertamanya.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam satu tahun pertamanya, aplikasi kesehatan Ceklab mengklaim telah membantu masyarakat Indonesia melakukan lebih dari 8 ribu tes lab di 13 kota.

Terkini, Ceklab menggandeng salah satu laboratorium swasta ternama di Surabaya, menggelar medical checkup. Hanya dengan Rp 288 ribu, pengguna bisa melakukan berbagai pemeriksaan lab mutakhir untuk deteksi dini penyakit kronis di hampir seluruh organ tubuh.

Tercatat, lebih dari 700 orang mengikuti program ini. Mereka mendapat layanan pemeriksaan tekanan darah, irama jantung, dan kadar oksigen dalam darah.

Co-founder dan CEO Ceklab Caesar Givani mengatakan event medical checkup terjangkau ini rutin diselenggarakan di berbagai kota setiap bulannya.

"Pada September mendatang, event ini akan diselenggarakan di Bandung. Tujuannya menjaga kesehatan peserta yang telah terdeteksi memiliki bibit penyakit kronis agar segera teratasi dan tetap sehat," ujar pria yang juga berprofesi sebagai dokter residen Spesialis Penyakit Dalam RSUD Dr. Soetomo Surabaya ini melalui keterangannya, Senin (26/8/2019).

 

2 dari 2 halaman

Hati Kecil Terusik

Caesar menuturkan hati kecilnya selalu terusik ketika pasien datang dengan kondisi penyakit yang terlanjur berat, misalnya cuci darah.

"Jika ditanya mengapa tidak diobati sejak awal, pasien selalu menjawab bahwa mereka tidak tahu karena tidak terasa gejala apapun. Penyakit kronis adalah the silent killer. Gejala baru muncul jika sudah ada komplikasi,” ucapnya menambahkan.

Caesar menjelaskan aplikasi Ceklab akan mendampingi pasien dalam menentukan pemeriksaan yang perlu dilakukan secara berkala sesuai kondisinya masing-masing, membandingkan harga pemeriksaan termurah dari berbagai lab ternama, dan gratis pengambilan darah di rumah.

"Pengguna aplikasi juga akan mendapatkan berbagai diskon dan promo seputar pemeriksaan laboratorium, gaya hidup sehat, dan pencegahan penyakit," pungkasnya.

(Isk/Ysl)