Sukses

5 Tips Memotret di Tempat Gelap Pakai Kamera Smartphone

Berikut lima tips yang bisa kamu praktikkan agar jepretan di tempat gelap pakai kamera smartphone bisa menghasilkan foto memuaskan.

Liputan6.com, Jakarta - Memotret di kondisi kurang cahaya atau tempat gelap bukanlah hal yang mudah, mengingat foto membutuhkan pencahayaan sekitar.

Aktivitas ini tentu akan kian berat jika kamu menggunakan kamu smartphone, mengingat sensornya yang lebih kecil dari kamera saku.

Seringkali, upaya memotret di malam hari berujung gambar buram, noise, atau bahkan terlalu terang karena flash yang tak terkontrol. Namun fotografi malam hari ternyata bisa diminimalisir kesulitannya dengan beberapa trik.

Berikut lima tips yang bisa kamu praktikkan agar di tempat gelap pakai kamera smartphone bisa menghasilkan foto memuaskan.

1. Menggunakan Night Mode

Modus malam kini sudah ada di smartphone-smartphone keluaran terbaru. Jika smartphone Anda memiliki fitur ini, Anda bisa menggunakannya untuk memaksimalkan fotografi smartphone malam hari Anda.

Cara kerja dari modus malam mirip dengan HDR, yakni memotret serangkaian gambar di tingkatan kecerahan yang berbeda. Beberapa foto ini lalu digabungkan sehingga mendapatkan foto yang cerahnya sempurna di setiap sudutnya.

 

2 dari 5 halaman

2. Gunakan Flash

Menggunakan flash biasanya langsung membuat bidikan foto jadi tak menarik. Hal ini dikarenakan cahaya flash terlalu keras sehingga terlihat bayangan yang nyata di belakang objek.

Anda bisa melakukan 'diffuse' dengan cara menutupi flash dengan selembar tisu agar cahaya tidak terlalu keras.

Anda juga bisa menggunakan flash dari smartphone lain untuk menyinari objek, tentu tetap dengan teknik diffuse agar cahaya yang menimpa objek tak terlalu keras.

 

3 dari 5 halaman

3. Pilih Modus Manual

Kamera smartphone secara default selalu tersetel ke otomatis. Namun jika ada menu manual, selalu pilih ini untuk berfoto malam hari.

Hal ini diperlukan untuk membawa kendali penuh kamera, dan tidak ditentukan secara otomatis oleh aplikasi.

Modus manual menawarkan tiga pengaturan utama, yakni aperture atau bukaan, ISO, serta kecepatan shutter.

Jika cahaya sedikit, biasanya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan ISO atau memperlama kecepatan shutter. Nah, pilih keseimbangan yang paling tepat secara manual. Pasalnya, ada risiko dari 'mengutak-atik' setting manual ini.

Meninggikan ISO berarti meninggikan noise pula, memperlama shutter speed bisa membuat gambar Anda buram dan tak tajam. Hal ini sebenarnya bisa langsung diatasi dengan membawa tripod dan menginstruksikan objek untuk tidak bergerak sama sekali.

Soal bukaan atau aperture, smartphone terbaru serta smartphone dengan kualitas mid-range hingga flagship, biasanya memiliki bukaan yang lebar, mulai dari f1.8 hingga f1.5.

 

4 dari 5 halaman

4. RAW

Saat ini, banyak sekali smartphone yang memberi file RAW alih-alih JPG untuk format fotonya. Gambar RAW sendiri merupakan gambar yang tidak dikompresi dan tidak diedit.

Hal ini membuat semua data yang ditangkap oleh sensor tidak dikonversi jadi gambar yang biasa kita dapat. File RAW kualitasnya tidak hilang, namun kita bisa edit sendiri. Kelemahannya, hanya ukurannya yang jauh lebih besar.

 

5 dari 5 halaman

5. Mengedit Foto

Pengeditan adalah hal yang sama pentingnya dengan pemotretan. Terlebih lagi, foto yang minim cahaya. Dengan editing, kita bisa menaikkan kecerahan, white balance, hingga pengurangan noise.

Deretan aplikasi yang baik untuk mengedit foto adalah Snapseed, VSCO, serta Adobe Lightroom Mobile.

Reporter: Indra Cahya

Sumber: Merdeka