Liputan6.com, Jakarta - Bertempat di ICE BSD, Tangerang, pada Jumat (13/9/2019), Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rudiantara, resmi membuka konferensi esports pertama di Indonesia.
Pada sesi keynote-nya, Rudiantara mengungkap bagaimana warga Indonesia belum memaksimalkan potensi esports yang dimiliki.
Ini terlihat dari jumlah atlet esports di Tanah Air masih kecil dibandingkan dengan populasi penduduk Indonesia secara keseluruhan.
Advertisement
"Indonesia memiliki populasi 200 juta lebih penduduk. 40 persen populasi di Asia. Tetapi populasi pemain gim hanya 20 persen," ujar Rudiantara.
Baca Juga
Ia menambahkan, industri esports sendiri dapat menjadi kesempatan bagus bagi kaum muda. Apalagi, kini gamers sudah menjadi sebuah profesi yang menguntungkan.
Dari sudut pandang olahraga, pria yang akrab dipanggil Chief RA ini juga menuturkan Indonesia tidak ingin melewatkan kans bertanding di Asian Games untuk cabang esports.
Namun ia mengungkapkan, hal itu akan menjadi domain Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Peran Kemenpora di Esports
"Itu menjadi jobdes (job description) Pak Gatot (Sekretaris Jenderal, Kemenpora)" ujar Rudiantara sembari menunjuk Gatot yang juga hadir di konferensi tersebut.
Konferensi esports ini sejatinya merupakan salah satu rangkaian acara IDYBYTE Esports 2019.
Selain konferensi, akan ada pula kompetisi PUBG Mobile, dan pencarian bakat untuk industri esports.
IDByte sendiri telah berlangsung sejak 2011 dan dilaksanakan dua tahun sekali. Untuk tahun ini, tema esports dipilih lantaran esports sedang berkembang di Indonesia.
Lebih lanjut, industri esports Indonesia telah menghasilkan keuntungan 800 juta dollar Amerika Serikat.
Jumlah itu membuat Indonesia menjadi negara ke-16 di dunia dalam hal pendapatan dari industri esports.
"IDYBYTE Esports 2019 diselenggarakan dengan tujuan mengedukasi masyarakar akan potensi dan manfaat yang dihasilkan dari industri esports yang sedang berkembang sangat cepat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir," ujar Chairwoman IDYBYTE Esports 2019, Shinta Dhanuwardoyo.
(Luthfie Febrianto/Ysl)
Advertisement