Sukses

Menguji Internet Cepat 5G di Korea Selatan dengan Galaxy Note 10

Kami menguji internet cepat 5G dengan menggunakan Samsung Galaxy NotePlus 5G langsung di Korea Selatan.

Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan merupakan salah satu negara di dunia yang sudah menggelar layanan 5G secara komersial. Tekno Liputan6.com berkesempatan untuk menjajal teknologi seluler terbaru itu.

Dalam kesempatan kali ini, kami mencoba jaringan 5G dengan menggunakan Samsung Galaxy Note 10 Plus 5G. Perlu diketahui, Galaxy Note 10 Plus 5G merupakan salah model smartphone Samsung yang sudah mendukung teknologi penerus 4G tersebut, selain Galaxy A90 5G, Galaxy Fold, dan Galaxy S10 5G.

Pengujian pertama kami di daerah sekitar hotel tempat kami menginap, yakni Sotetsu Hotels The Splaisir Seoul Myeong-Dong. Hasilnya, kecepatan yang tercatat cukup mencenangkan, yakni mencapai 500 Mbps untuk download, sementara kecepatan upload sekitar 58,5 Mbps.

Selanjutnya di lokasi kedua, tepatnya di Gangchon Rail Bike, sinyal 5G berubah menjadi 4G. Wilayah ini memang terbilang agak jauh dari kota Seoul. Perjalanan menggunakan bis membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam.

Berdasarkan data yang kami himpun, jaringan 5G di Korea Selatan memang baru tersedia di wilayah urban kota Seoul dan memiliki banyak penduduk. Karenanya, wilayah yang terbilang jauh dari kota Seoul belum terjangkau jaringan 5G ini.

2 dari 2 halaman

Seoul Tower

Menguji Jaringan 5G di Korea Selatan dengan Galaxy Note 10. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Kemudian, kami berpindah lagi untuk mengunjungi Seoul Tower. Saat melakukan percobaan di Seoul Tower, Galaxy Note 10 yang kami pakai menunjukkan daerah tersebut diselimuti jaringan 5G. Hanya, skor penghitungan kecepatan lewat aplikasi Ookla Speedtest hanya di kisaran 100 Mbps untuk download dan 60 Mbps untuk upload.

Menyoal perbedaan kecepatan ini, Product Marketing Samsung Electronics Indonesia M. Taufiq Furqan, mengatakan jaringan 5G memang memiliki frekuensi lebih tinggi daripada teknologi generasi sebelumnya. Dengan frekuensi tinggi, berarti jangkauannya akan lebih kecil dan sulit menembus halangan.

"Jadi, apabila posisinya tidak tepat, kecepatan internet yang didapat tidak maksimal," tutur Taufiq menjelaskan.

Lantas, bagiamana dengan adopsi 5G di Indonesia? Menurut Taufiq, Samsung sebenarnya sudah menyiapkan perangkat, sehingga saat penyelenggara operator siap, perusahaan dapat meluncurkannya.

Lebih lanjut Taufiq juga menuturkan Samsung akan terus melakukan pengembangan teknologi 5G mereka. Rencananya, Samsung akan memiliki modem 5G yang terintegrasi dengan chipset. Adapun saat ini, modem 5G yang dimiliki Samsung, yakni Exynos 5100, masih hadir secara terpisah dari chipset.

(Dam/Why)