Liputan6.com, Jakarta - Penyedia layanan penyimpanan cloud Amazon Web Service (AWS) angkat bicara terkait dengan kebocoran data penumpang dua maskapai di bawah Lion Group.
Mengutip laman ZDNet, Sabtu (21/9/2019), AWS Singapura menyebut, seluruh server yang berisi data penumpang Malindo Air sudah aman "tanpa kerentanan lebih lanjut."
AWS juga menyebut, "Tidak ada informasi pembayaran yang bocor."
Advertisement
Baca Juga
Konfirmasi dari AWS ini menyusul berbagai laporan yang menyebut adanya kebocoran data personal milik 21 juta penumpang Malindo Air dan Thai Lion Air.
Sementara itu, sebelumnya Lion Group menyebutkan, konsultan forensik dan data juga telah telah ditunjuk untuk menilai infrastruktur keamanan data secara keseluruhan dengan fokus pada perlindungan data penumpang di semua platform.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) meminta penjelasan kepada pihak Lion Group terkait dengan kasus kebocoran data penumpang mereka.
Direktur Jenderal Aptika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, pihaknya menerima klarifikasi dari Lion Group terkait adanya data breach di Malindo dan Thai Lion Air yang operasionalnya di Malaysia.
"Berapa jumlahnya belum diketahui, sedang diinvestigasi. Sudah dilaporkan ke otoritas Malaysia karena kejadian ini lokasinya di sana. Kami menunggu hasil investigasi," kata Semuel di Jakarta, Kamis malam.
Sementara, Managing Director Lion Group Daniel Putut Kuncoro Adi menyebut, pihak Lion Group langsung bertindak mengontak penyedia layanan cloud dan administrator untuk melakukan langkah pengamanan.
Jadi Korban
"Kami menjadi korban di sini. Begitu informasi ini viral, kami langsung menghubungi administrator (penyedia layanan cloud), dan kami langsung mengamankan. Dan saat ini tidak terjadi leaks," kata Daniel.
Daniel juga memastikan hingga saat ini data penumpang maskapai milik Lion Group sudah tak bisa diakses lagi oleh pihak yang tidak berkepentingan.
Sebagai langkah penanganan, Lion Group juga telah mengambil langkah hukum dengan melaporkan kejadian ini ke otoritas Malaysia.
"Kami sampaikan ke Dirjen Semuel, kami ambil langkah hukum di Malaysia. Jadi ketika berita ini viral, kami langsung ambil legal action dan kini dalam proses investigasi," ujar Daniel.
Advertisement
Belum Diketahui Ada Data Pelanggan Indonesia yang Bocor
Sejauh ini juga belum diketahui apakah ada data orang Indonesia yang ikut bocor dalam kasus pelanggaran data ini.
Lion Group berkomitmen untuk memberikan informasi kepada Kemkominfo mengenai perkembangan investigasi kasus pelanggaran data pelanggan di Malaysia.
Sementara itu, Semuel menyebut, jika diperlukan, pemerintah Indonesia juga bisa melakukan joint investigation dengan otoritas Malaysia untuk menangani masalah ini.
"Kalau memang dibutuhkan joint investigation, bisa kami lakukan," tutur Semuel.
(Tin/Isk)