Sukses

Top 3 Tekno: Karyawan Facebook Bunuh Diri Sedot Perhatian

Seorang karyawan Facebook lompat dari lantai empat di sebuah gedung di kampus.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang karwayan Facebook bunuh diri melompat dari lantai empat, menyedot perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com.

Berita lain yang juga menyedot perhatian datang dari Menkominfo yang akan mempertemukan Lion Group dan Amazon Web Service terkait kebocoran data penumpang.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Karyawan Facebook Bunuh Diri di Kantor Pusat

Seorang karyawan Facebook dilaporkan tewas bunuh diri di kantor pusat perusahaan di Menlo Park, California, Amerika Serikat (AS). Pihak kepolisian Menlo Park telah mengonfirmasi kabar tewasnya karyawan tersebut.

Dikutip dari CNBC, Jumat (20/9/2019), seorang pria lompat dari lantai empat di sebuah gedung di kampus . Ia meninggal dunia di tempat kejadian.

"Ketika Menlo Park Officer dan Menlo Park Fire Protection District tiba di tempat kejadian, korban sudah tidak merespons. Paramedis mencoba memberikan bantuan, tapi tidak bisa menyelamatkan korban," ungkap Menlo Park Police Department pada Kamis (19/9/2019).

Baca selangkapnya di sini

2. Data Penumpang Bocor, Menkominfo Pertemukan Lion Group dan Amazon Web Service

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menegaskan pihaknya akan mempertemukan Lion Group dengan penyedia layanan cloud Amazon Web Service (AWS).

Pertemuan ini terkait dengan kebocoran data puluhan juta penumpang yang terjadi di dua maskapai di bawah naungan Lion Group yakni Malindo Air dan Thai Lion Air.

"Kami pastikan, minggu depan sudah mengetahui kepastiannya (mengenai kebocoran data), karena Kemkominfo telah mengirim surat kepada Amazon Web Service dan Kemkominfo telah mengundang Lion Group," kata Rudiantara di Kantor Kemkominfo, Jakarta, Kamis (19/9/2019) malam.

Baca selangkapnya di sini

 

2 dari 2 halaman

3. Huawei Mate 30 Meluncur Tanpa Google Play Store

Huawei telah mengumumkan seri flagship terbaru, Mate 30, di Jerman, Kamis (19/9/2019). Smartphone ini hadir dengan kemampuan yang menarik termasuk empat kamera belakang, tapi tanpa dukungan penuh dari Android.

Dilansir Cnet, Jumat (20/9/2019), Huawei Mate 30 berbasis pada Android open source, yang artinya tetap berfungsi seperti perangkat Android. Namun smartphone tersebut tidak memiliki berbagai layanan atau aplikasi Google, termasuk Maps, Chrome, dan yang paling penting Play Store.

Absennya layanan dan aplikasi Google tersebut disebabkan Huawei masih berada dalam daftar hitam perdagangan Amerika Serikat (AS). Hal ini membuat perusahaan tidak bisa berbisnis dan menggunakan layanan perusahaan-perusahaan AS, termasuk Google.

Baca selangkapnya di sini

(Isk/Ysl)

Video Terkini