Liputan6.com, Jakarta - Kebersihan terhadap diri sendiri, seperti mandi secara teratur, buang air kecil, dan buang air besar sangatlah penting untuk menunjang kesehatan.
Namun bagaimana jika kamu berada lebih dari 200 mil di atas permukaan Bumi? Bagi kamu yang penasaran, Mike Massimino, selaku mantan astronaut NASA ini menjawab serba-serbi pengalamanannya tinggal di stasuin luar angkasa.
"Untuk menjaga kebersihan di Luar Angkasa, astronaut butuh pelatihan khusus. Karena bila salah, akan membawa masalah " ujarnya di Wired, Selasa (1/10/2019).
Advertisement
Baca Juga
1. Buang air kecil di Luar Angkasa
Saat berada di Bumi, kita menggunakan toilet biasa untuk menyiram bekas buang air dan mencuci tangan menggunakan wastafel untuk mencuci tangan, tetapi di luar angkasa hal ini jauh berbeda.
Dalam pesawat luar angkasa terdapat sebuah kamar kecil yang dinamakan WCS (Waste Containment System).
Bentuknya hanya seperti bilik kecil yang hanya ditutup bukan dengan menggunakan pintu, melainkan menggunakan kain. Di dalamnya terdapat toilet duduk untuk buang air besar, tetapi untuk buang air kecil WCS menyediakan seperti selang yang disambungkan ke toilet.
Masing-masing astronaut memiliki ujung selang buang air kecilnya sendiri, hal ini supaya tidak terjadinya perasaan jijik antara astronaut.
Ketika buang air kecil, astronaut perlu mengaktifkan WCS agar adanya udara dalam selang. Hal ini supaya urine yang keluar dapat tersalur ke tangki penyimpanan dengan lancar, tanpa terganggu gravitasi nol.
Isi tangkinya sendiri akan dibuang ke luar angkasa saat sudah penuh dan menyebabkan urine melewati proses kristalisasi dan lenyap dalam vakum luar angkasa.
Namun berbeda dengan stasiun luar angkasa yang ketika tangki penuh, maka isi dari tangki tersebut akan disaring dan daur ulang untuk menjadikan urine menjadi air minum.
Â
2. Latihan buang air besar
Untuk melakukan buang air besar di luar angkasa, astronaut butuh melatih dirinya sendiri dengan toilet latihan terlebih dahulu.
Astronaut harus mengingat posisi yang dilakukannya ketika latihan karena feses yang keluar tidak langsung masuk ke dalam saluran, melainkan masih terkena gravitasi nol.
Untuk memantapkan dudukan, toilet disediakan dengan penjepit untuk paha astronaut, sehingga tubuh astronaut tidak akan melayang ketika buang air besar.
Hal ini cukup sulit untuk dilakukan dan apabila toilet menjadi rusak dikarenakan hal ini, NASA menyediakan sebuah kantong untung buang air besar.
Tangki dari toilet sendiri akan dikuras ketika pesawat sudah mendarat di Bumi kembali.
Â
Advertisement
3. Tetap membersihkan diri
Untuk membersihkan diri, astronaut tidak bisa menikmati kucuran air dari shower karena harus menghemat air.
Maka dari itu astronaut menggunakan bahan seperti spons untuk membersihkan diri. Spons ini yang nantinya akan diberi sabun untuk diusapkan ke tubuh.
(Keenan/Ysl)