Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan riset pasar Gartner mendapuk Kaspersky sebagai perusahaan dengan persentase pangsa pasar tertinggi untuk pendapatan perangkat lunak di pasar perangkat lunak keamanan siber bagi konsumen (Consumer Security Software) di Indonesia pada tahun 2018.
Dalam laporan bertajuk The Market Share: All Software Markets, Worldwide, 2018, Kaspersky disebut telah berhasil meraih kepercayaan konsumen dan bisnis di Indonesia untuk menggunakan solusi dan layanannya dalam membangun pertahanan siber.
"Kami ingin mengucapkan selamat kepada seluruh tim di Indonesia dan Asia Tenggara yang secara efektif memperluas kehadiran kami di Negara yang menjanjikan ini," kata Stephan Neumeier, Managing Director untuk Asia Pasifik dan Jepang di Kaspersky dalam sebuah pernyataan kepada Tekno Liputan6.com.
Advertisement
Menurut Stephan, melalui fokus dan eksekusi kuat antara mitra dan distributor perusahaan, "Pangsa pasar Kaspersky di Indonesia telah tumbuh dengan sangat pesat."
Baca Juga
Sementara itu, General Manager Asia Tenggara di Kaspersky, Yeo Siang Tiong, menuturkan, "Sebagai salah satu kunci ekonomi utama di kawasan Asia Tenggara, kami senang berada bersama Indonesia untuk membangun keamanan dan infrastruktur teknologi dan informasi sejalan dengan semangat negara dalam merangkul revolusi industri 4.0."
Adapun Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager for Indonesia di Kaspersky, berujar, "Kami percaya hasil ini merupakan bukti kolaborasi produktif antara tim internal kami, mitra lokal kami, dan seluruh masyarakat Indonesia. Kami pasti akan selalu mendampingi Indonesia untuk membantu melindungi keamanannya seiring berjalan menuju konektivitas lebih besar."
Malware Smominru
Diwartakan sebelumnya, Malware Smominru, menurut keterangan resmi Kaspersky yang Liputan6.com terima, selama bulan Agustus 2019 telah menginfeksi sekitar 90.000 komputer di seluruh dunia. Artinya, ada sekitar 4.700 komputer yang terinfeksi malware ini setiap harinya.
Negara-negara yang paling banyak mendapat serangan malware ini adalah China, Taiwan, Rusia, Brasil, dan Amerika Serikat. Namun, bukan berarti negara lain tidak menjadi target. Sebut saja Italia, yang merupakan salah satu jaringan terbesar target Smominru, di mana 65 host telah terinfeksi.
Setelah Smominru dihapus, setidaknya sekitar seperempat mesin yang telah terkena serangan, kembali terinfeksi. Dengan kata lain, beberapa target serangan memang membersihkan sistem mereka, tetapi mengabaikan akar penyebabnya.
Â
Advertisement
Akar Penyebab
Apakah akar penyebabnya? Malware ini menggunakan beberapa metode untuk melakukan penyebaran, tetapi yang paling utama adalah infeksi sistem dengan menggunakan salah satu dari dua cara: brute-forcing kredensial lemah atau eksploitasi EternalBlue.
Walau Microsoft telah menambal kerentanan eksploitasi EternalBlue, masih banyak perusahaan yang mengabaikan untuk melakukan pembaruan.
(Why/Isk)