Sukses

Celah Keamanan di iTunes Mungkinkan Peretas Sisipkan Ransomware di PC

Berdasarkan temuan terbaru dari firma keamanan Morphisec, ada celah di iTunes Windows yang jika tereksploitasi, bisa memungkinkan hacker untuk menginstal ransomware di PC, melalui sebuah software.

Liputan6.com, Jakarta - Jika kamu merupakan pengguna iTunes di PC berbasis Windows, tampaknya kamu harus segera memperbarui iTunes ke versi terbaru.

Menurut temuan terbaru dari firma keamanan Morphisec, ada celah keamanan di iTunes Windows, yang jika tereksploitasi, memungkinkan peretas untuk menyisipkan ransomware di PC melalui sebuah software.

Mengutip laman Ubergizmo, Minggu (13/10/2019), kerentanan ini ditemukan dalam sebuah path di Bonjour. Bonjour adalah sebuah software yang dipakai Apple untuk push update.

Biasanya, file yang bisa dieksekusi harus dilampirkan dalam tanda kutip, sehingga mudah bagi sistem untuk menemukannya. Namun, ketika file tersebut tidak dikutip, file menjadi terbuka dan memungkinkan untuk dieksploitasi.

Saat itulah, penyerang atau peretas bisa menambahkan file berbahaya ke jalur layanan dan memotong software keamanan.

Apple tidak sendirian dalam hal ini karena kerentanan ini ditemukan di berbagai aplikasi lain selama lebih dari satu dekade. Sejak itu, Apple telah memperbaiki kesalahan dan mengeluarkan pembaruan untuk mengatasinya.

2 dari 3 halaman

Disarankan Update iTunes Versi Terbaru

Oleh karenanya, pengguna disarankan untuk memperbarui aplikasi iTunes di perangkat Windows mereka, jika ingin menghindari masalah di atas.

Sekadar informasi, ransomware bisa sangat menyebalkan karena software ini mengekripsi semua file di komputer. Kunci enkripsi tersebut disandera oleh penyerang.

Para penyerang baru akan memberikan kunci enkripsi setelah korban mengirimkan sejumlah uang kepada penyerang. Meski demikian, setelah membayarkan sejumlah uang, seringnya kunci enkripsi tak diberikan kepada korban.

3 dari 3 halaman

Apple Tutup Layanan iTunes

Sebelumnya pada pertengahan 2019, Apple secara resmi mengumumkan akan menutup layanan iTunes tahun ini. Pengumuman ini dilakukan Apple di ajang WWDC 2019 setelah memang santer terdengar bahwa layanan itu akan ditutup.

Untuk itu, Apple sudah menyiapkan layanan pengganti iTunes. Dikutip dari CNBC, Kamis (6/6/2019) Apple akan menggantikan iTunes dengan tiga aplikasi terpisah untuk pengguna Mac.

Jadi, pengguna Mac akan memiliki aplikasi khusus untuk akses musik, podcast, hingga TV. Konsep ini mirip dengan yang ada di iPhone sekarang.

Adapun penutupan iTunes ini akan dimulai bersamaan dengan bergulirnya macOS Catalina, sistem operasi terbaru dari Apple. Rencananya, sistem operasi ini akan memulai debut menjelang akhir 2019.

Kendati demikian, Apple memastikan bahwa konten yang sudah diunduh oleh pengguna melalui iTunes tidak akan terdampak penutupan ini. Pengguna masih dapat mengakses seluruh konten tersebut.

"Pengguna masih dapat mengakses seluruh perpustakaan musiknya, baik dari lagu yang diunduh, dibeli, termasuk yang disalin dari CD," tutur perusahaan dalam keterangannya.

Namun, pengguna iTunes di Windowss tidak perlu khawatir, sebab Apple memastikan perubahan ini tidak berlaku di sistem operasi besutan Microsoft tersebut. Penggunaan iTunes Store gift card pun dipastikan masih valid.

Apple menuturkan keputusan untuk mematikan iTunes karena fokus layanannya yang sudah terlalu besar dan tidak sesuai tujuan awal.

(Tin/Why)

Video Terkini