Sukses

Gojek Berbagi Pengalaman tentang Machine Learning Lewat Xcelerate

Gojek berbagi ilmu dan pengalamannya di bidang machine learning kepada 25 startup lokal dan internasional yang terpilih di Gojek Xcelerate.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai bukti konkret atas komitmen Gojek dalam mengembangkan industri startup di Indonesia dan Asia, Gojek berbagi ilmu dan pengalamannya di bidang machine learning kepada dua puluh lima startup lokal dan internasional yang terpilih mengikuti program akselerator startup Gojek Xcelerate.

Dalam sesi diskusi yang digelar pada Senin (14/10/2019), co-founder Gojek, Kevin Aluwi, mengatakan, "Machine learning membantu kami mempelajari banyak hal, mulai dari pola perilaku pelanggan dan mitra, hingga kondisi lalu lintas yang menjadi wawasan baru bagi kami untuk menemukan berbagai pendekatan baru, bahkan rute baru, untuk senantiasa meningkatkan pengalaman pelanggan."

Data jutaan pesanan yang diproses Gojek setiap hari, menurut Kevin, "Diolah untuk menjawab kebutuhan pengguna dan mendapatkan wawasan luar biasa yang menjadi kesempatan bagi Gojek untuk turut membangun industri dan meningkatkan kualitas para pelaku industri itu sendiri."

Misalnya, Gojek mengembangkan sistem berbasis machine learning yang memastikan keseimbangan antara jumlah mitra driver dengan ramainya tingkat permintaan di suatu wilayah.

Sistem ini diklaim menguntungkan seluruh pihak, baik pelanggan yang mendapatkan penjemputan secara lebih cepat, maupun mitra driver yang dapat mengoptimalkan waktu bekerja.

"Teknologi ini menginformasikan wilayah ramai yang berpotensi memberikan banyak order," ujar Kevin.

2 dari 3 halaman

Label Menu di GoFood

Logo baru Gojek (Foto: Andina Librianty/Liputan6.com)

Selain itu, sistem machine learning di Gojek juga diterapkan pada proses penetapan label menu GoFood.

Kategorisasi menu pada awalnya hanya dilakukan berdasarkan jenis makanan, tetapi kini sistem Gojek secara otomatis menyaring menu kuliner berdasarkan kategori lainnya, seperti nominal harga tertentu sampai pengelompokan rasa manis atau asin.

Secara signifikan sistem ini diklaim berpengaruh terhadap efisiensi waktu pelanggan dalam menemukan kuliner yang diinginkan.

Sistem ini secara otomatis akan menampilkan menu yang dipersonalisasi sesuai preferensi dan kebiasaan setiap pelanggan. Hal ini juga disebut berdampak positif pada mitra merchant GoFood karena promosi atas menu baru di restorannya akan lebih tepat sasaran.

Kevin membeberkan dua kunci penting yang menentukan kekuatan model machine learning, yaitu "jumlah data yang tersedia untuk dianalisis dan algoritma perhitungan untuk melakukan analisis."

Bila volume data yang masuk melalui platform Gojek makin tinggi, Gojek dapat dapat "menganalisis data lebih besar dan lebih kompleks, sehingga bisa menghasilkan wawasan lebih akurat."

Selanjutnya, kata Kevin, algoritma perhitungan akan semakin terlatih seiring volume dan kompleksitas data yang volumenya meningkat. Oleh sebab itu pula, Kevin menyebut Gojek tidak segan untuk berinvestasi pada pengembangan talenta yang paham machine learning.

3 dari 3 halaman

Gojek Berbagi Tips Penerapan Machine Learning di Gojek Xcelerate

Co-Founder di Gojek, Kevin Aluwi, Managing Director di Digitaraya, Nicole Yap, dan Christian Lopulalan, Industry Analyst di Google

Tanpa mengadopsi model machine learning, menurut Kevin, Gojek akan membutuhkan tambahan setidaknya sepuluh tahun untuk bisa mencapai prestasinya saat ini.

Keberhasilan Gojek mengembangkan model machine learning menjadikannya pionir di industri layanan on-demand berbasis aplikasi yang berhasil memobilisasi orang, barang, dan uang melalui ekosistem teknologi yang terintegrasi.

Melalui program akselerator bernama Xcelerate, Gojek ingin merangkul startup lainnya supaya mampu bertumbuh secara pesat dan menciptakan dampak sosial positif lebih luas.

Berkolaborasi dengan Digitaraya, Gojek bekerja sama dengan berbagai pemain industri kelas dunia seperti Google Developers Launchpad, McKinsey & Co., dan UBS.

Gojek berbagi pengalamannya menerapkan Machine Learning dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis kepada lima startup terpilih pada batch pertama program ini, yaitu Crewdible (startup logistik), Izy.ai (startup industri perhotelan), Peto (startup perawatan hewan peliharaan), Qlue (aplikasi smart city), dan Travelio (startup booking akomodasi).

"Melalui Gojek Xcelerate bersama Digitaraya kami membuka kesempatan kepada para startup untuk bisa bertemu dengan mentor unggulan Gojek, praktisi kelas dunia lainnya, dan calon investor serta sumber pendanaan lain untuk mengembangkan bisnis mereka kedepannya,” ujar Kevin.

(Why/Isk)