Liputan6.com, Jakarta - Apa jadinya bila seorang programer komputer menjadi target aksi ransomware? Hal inilah yang terjadi terhadap Tobias Fromel.
Seperti orang kebanyakan, Tobias terpaksa harus menebus data-data penting miliknya yang disandera oleh hacker tersebut.
Akan tetapi tanpa sepengetahuan oleh pelaku, Tobias--yang miliki pengalaman nge-hack--memutuskan untuk membalas dendam dengan meretas balik server mereka.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari laman Ubergizmo, Rabu (16/10/2019), Tobias berhasil masuk dan mengontrol server milik para hacker.
Meski tidak berhasil men-takedown server pelaku, ia berhasil mendapatkan 3.000 kunci dekripsi untuk Muhstik Ransomware yang kemudian dilepas secara gratis di Pastebin.
Informasi, pastebin atau situs penyimpanan teks yang seringkali digunakan programer untuk menyimpan source code atau konfigurasi program, dan bersifat open source.
Â
Â
Apa Itu Ransomware?
Informasi, ransomware adalah aksi peretasan dimana hacker mengenkripsi atau menyandera file komputer korbannya.
Untuk mendapatkan kembali file mereka, korban dipaksa untuk membayar tebusan kepada peretas untuk mendapatkan kunci dekripsi.
Adapun aksi peretasan yang paling umum dan banyak dilakukan adalah Muhstik Ransomware.
Saat menyandera file korbannya, hacker biasanya meminta pembayaran dalam Bitcoin, bernilai sekitar Rp 10 jutaan bilamana ingin file mereka kembali.
(Ysl)
Advertisement