Liputan6.com, Jakarta - Google akhirnya mengumumkan jadwal peluncuran layanan gim streaming besutannya, Stadia. Pengumuman ini dilakukan bersamaan dengan peluncuran Pixel 4 yang digelar di Amerika Serikat.
Dikutip dari IGN, Kamis (17/10/2019), Stadia akan mulai meluncur ke publik pada 19 November 2019. Jadi, seluruh calon pengguna yang sudah melakukan pre-order sudah mulai dapat mengakses layanan tersebut bulan depan.
Google menyediakan dua paket bundel Stadia untuk para pengguna, yakni Founder Edition dan Premiere Edition. Perlu diketahui, kedua paket itu sebenarnya menawarkan layanan yang identik, seperti kontroler dan Chromecast Ultra.
Advertisement
Namun, versi Founder hadir dengan sejumlah kelebihan. Salah satunya adalah paket Founder Edition akan mendapat kontroler edisi terbatas berwarna night blue, sedangkan Premiere Edition akan mendapatkan kontroler warna clearly white.
Baca Juga
Selain itu, pelanggan yang mendaftar Founder Edition juga akan mendapat badge founder di profile dan menjadi yang pertama mendapatkan nama unik untuk akun Stadia-nya.
Sebagai tambahan, pelanggan Founder Edition juga mendapat akses Buddy Pass. Dengan akses ini, pengguna dapat berbagi layanan Stadia Pro untuk temannya selama tiga bulan.
Saat ini, layanan Google Stadia sendiri masih terbatas di sejumlah wilayah. Pasar pertama yang sudah mendapatkan akses pre-order layanan ini adalah Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris.
Layanan ini juga sudah menyambangi Perancis, Italia, Jerman, Spanyol, Swedia, Denmark, Norwegia, Finlandia, Belgia, Irlandia, dan Belanda. Hanya hingga sekarang, Google belum mengumumkan akan memperluas jangkauan layanan Stadia.
Oleh sebab itu, pengguna di wilayah lain masih harus bersabar untuk bisa menjajal layanan ini, tak terkecuali Indonesia. Berdasarkan pengalaman, untuk pasar Asia, Stadia kemungkinan akan menyambangi Korea Selatan, Jepang, atau Singapura terlebih dulu.
Google: Stadia Tidak Sama Seperti Netflix
Saat mengumumkan Stadia pada Maret 2019, Google menyebutkan gamer dapat menikmati layanan streaming gim itu dengan berlangganan seharga Rp 140 ribu.
Hadirkan streaming gim berkualitas yang lebih tinggi dan akses ke deretan judul gim beragam, nyatanya Google mengungkap lebih detail tentang format layanan mereka.
Dikutip dari laman Ubergizmo, Selasa (23/7/2019), Andrey Doronichev, direktur Google Stadia mengklarifikasi layanan berlangganan yang dimaksudkan tidak sama seperti Netflix.
Dia mengatakan, "Agar lebih jelas, Stadia Pro bukan Netflix untuk gim seperti yang disebutkan dan diduga oleh beberapa orang."
"Stadia paling tepat dibandingkan dengan Xbox Live Gold atau PlayStation Plus. Pelanggan Pro bisa streaming 4K? HDR, Dolby 5.1, diskon eksklusif, dan akses ke beberapa gim gratis."
Pada dasarnya, gamer masih harus membeli gim jika mereka ingin memainkannya dan streaming di layanan Stadia.
Google juga mengklaim, meski pengembang atau penerbit gim berhenti mendukung Stadia, gamer masih tetap bisa bermain gim yang sudah dibeli.
Informasi, Stadia dijadwalkan bakal meluncur di pasaran pada November tahun ini.
Advertisement
Harga Gim di Google Stadia
Meluncur secara resmi pada November 2019, gamer yang ingin berlangganan Google Stadia dapat membayar seharga US$10 (Rp 141 ribu) per bulannya.
Dengan label harga tersebut, gamer bisa streaming gim beresolusi 4K pada 60fps serta mengakses sejumlah judul gim lawas.
Walau sudah mengungkap harga berlangganan dan kapan bisa diakses, perusahaan masih sungkan menyebut berapa harga masing-masing judul gim di Google Stadia.
Tidak seperti toko digital gim--Steam--atau keping gim blu-ray biasanya, pasti banyak gamer yang beranggapan gim di Stadia bakal lebih murah.
Nyatanya, harga satu gim di Stadia tidaklah murah seperti banyak dugaan.
Dilansir Eurogamer, Minggu (30/6/2019), Phil Harrison, Stadia chief mengatakan, "Saya tidak tahu kenapa muncul dugaan tersebut."
Ia menambahkan, "Nilai lebih beli gim di Google Stadia berarti kamu bisa memainkannya di layar mana saja --TV, PC, laptop, tablet, atau smartphone."
(Dam/Ysl)