Liputan6.com, Jakarta - Pada ujung jabatannya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengakui, skenario konsolidasi operator di industri telekomunikasi menjadi pekerjaan rumah bagi Menkominfo berikutnya.
Konsolidasi operator sendiri memang telah diperbincangkan sejak beberapa tahun lalu. Tujuannya adalah efisiensi dan menyehatkan industri telekomunikasi Tanah Air.
Advertisement
Baca Juga
Rudiantara pun menyebutkan alasan yang membuat Kemkominfo tak bisa menyelesaikan skenario konsolidasi operator, salah satunya adalah dibutuhkannya waktu lebih oleh pemegang saham atau pemerintah.
"Perlu waktu, terutama di pemegang saham sebagai pengendali. Itu satu. Di sisi lain, pemerintah juga harus menyiapkan frekuensi," kata Rudiantara ditemui di acara Syukuran 5 Tahun Rudiantara di Kantor Kemkominfo, Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Rudiantara menganggap skenario konsolidasi operator ini memiliki tantangan yang cukup besar, namun sangat penting untuk diselesaikan.
Pesan Untuk Menkominfo Baru
Untuk itu, ia mengingatkan agar Menkominfo baru yang akan datang serius mempersiapkan skenario konsolidasi operator, baik dari frekuensi dan model bisnis.
"Untuk Menkominfo yang baru, jangan lupa menyelesaikan PR konsolidasi. Ini memang perlu waktu," ucapnya.
Dalam berbagai kesempatan, Rudiantara selalu menyebut, idealnya di Indonesia hanya terdapat tiga operator.
Dengan demikian, performa industri tetap terjaga, kualitas layanan akan baik, dan juga akan terus bertahan ke depannya (sustainability).
Advertisement
Harapan Rudiantara
Rudiantara juga berharap Menkominfo yang baru nanti bisa terus melakukan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, dan juga mengembangkan ekosistem ekonomi digital.
“Untuk Menkominfo yang baru, mau dari parpol atau swasta, yang penting bisa klik dengan presiden, membangun infrastruktur (telekomunikasi) tanpa henti dan juga mengembangkan ekoksistem digital,” Chief RA menandaskan.
(Tin/Isk)