Xiaomi Akan Segera Rilis Mi Note 10, Kapan?

Kantor Xiaomi di Maofanglu Road, Beijing. Tempat Vice President International Xiaomi Hugo Barra beraktivitas. Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani — Kantor Xiaomi di Maofanglu Road, Beijing. Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani

Liputan6.com, Jakarta - Xiaomi kembali dilaporkan akan menghadirkan varian baru dari Mi Note. Produk baru tersebut dilaporkan memiliki nama Mi Note 10 dan Mi Note 10 Pro.

Dilansir GSM Arena, Senin (28/10/2019), dua handset Mi Note 10 telah menerima sertifikasi dari berbagai badan regulasi berbeda.

Xiaomi Mi Note 10 dan Mi Note 10 Pro telah menerima persetujuan dari Thailand melalui National Broadcasting and Telecommunications Commision (NBTC).

Varian Mi Note 10 juga telah mendapat restu dari Info-communications Media Development Authority (IMDA) Singapura. Sayangnya tidak ada rincian informasi tentang kedua smartphone tersebut, melainkan hanya nama modelnya saja yakni M1910F4G untuk varian reguler, dan M1910F4S untuk Pro.

Sejauh ini pihak Xiaomi belum memberikan konfirmasi tentang kehadiran kedua smartphone ini. Selain itu, belum diketahui pasti apakah keduanya akan meluncur dengan nama yang sama.

Seperti diketahui, pihak Xiaomi pada Juni lalu mengatakan tidak ada rencana untuk merilis varian Note pada tahun ini. Namun tidak menutup kemungkinan perusahaan mengubah rencananya.

2 dari 2 halaman

Xiaomi Bakal Banjiri Pasar Smartphone 5G Tahun Depan

Suasana di lantai 1 kantor Xiaomi di Maofanglu Road, Beijing, Tiongkok. Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani

Lebih lanjut, Xiaomi akan meramaikan pasar smartphone 5G pada tahun depan. Tak tanggung-tanggung, perusahaan asal Tiongkok itu berencana merilis sepuluh smartphone 5G.

Tidak semua smartphone tersebut akan menyasar segmen flagship, karena beberapa di antaranya juga disiapkan untuk kelas menengah. Xiaomi meyakini smartphone 4G tidak akan lagi kompetitif pada tahun depan.

CEO Xiaomi, Lei Jun, mengungkapkan rencana itu di World Internet Conference di Wuzhen, Tiongkok. Ia juga mendesak perusahaan telekomunikasi untuk mempercepat ekspansi 5G mereka.

"Orang-orang di industri (smartphone) khawatir model 4G pada tahun depan tidak lagi menjual," ungkap Lei.

(Din/Isk)