Liputan6.com, Jakarta - Gim anyar Angry Birds dipastikan menyambangi Android. Gim berjudul Angry Birds AR: Isle of Pigs ini sebelumnya hadir untuk platform iOS saja.
Dikutip dari Phone Arena, Jumat (1/11/2019), sesuai namanya, gim ini mengambil tema Angry Birds dengan gameplay berbasis augmented reality. Jadi, pemain dapat merasakan pengalaman bermain Angry Birds di dunia nyata.
Perlu diketahui, gim augmented reality sempat populer dengan kehadiran Pokemon Go. Lewat teknologi ini, pemain dapat bermain gim dengan memanfaatkan smartphone untuk menampilkan animasi permainan ke dunia nyata.
Advertisement
Baca Juga
Rovio menuturkan Angry Birds AR: Isle of Pigs ini memiliki 78 tingkat kesulitan untuk diselesaikan. Sama seperti gim Angry Birds sebelumnya, setiap tingkat akan memiliki kesulitan lebih tinggi.
Salah satu hal menarik dari gim ini adalah pemain dapat melihat secara kesuluruhan susunan kotak yang harus dihancurkan pemain. Susunan tersebut ditampilkan secara 3D, bukan 2D seperti gim Angry Birds sebelumnya.
Dengan tampilan 3D ini, pemain juga dapat melihatnya dari segala sisi untuk menemukan titik lemahnya dan mampu menjatuhkan susunan kotak-kotak yang biasanya menjadi tempat para babi hijau berdiri.
Tidak hanya tampilan 3D, Angry Birds AR: Isle of Pigs juga menyimpan sejumlah kejutan bagi para pemain selama permainan untuk memperoleh poin dan membuka konten tambahan.
Rovio Siap Rilis Angry Birds Versi AR
Kehadiran gim Angry Birds berbasis AR ini sudah diketahui sejak awal tahun ini. Untuk iOS, gim ini memanfaatkan teknologi ARKit dari Apple.Â
Seperti permainan Angry Birds biasanya, pemain bisa naik tingkatan, menemukan item, dan area tersembunyi di mana musuh bebuyutannya yakni babi mudah diserang.
Untuk gim berbasis AR ini, Rovio mengandeng Resolution Games dalam hal pengembangannya.
Seperti Angry Birds lainnya, gim ini dapat diunduh secara gratis, tetapi akan ada pembelian dalam aplikasi yang akan mempermudah permainan.
Advertisement
Pengembang Gim Angry Birds Tutup Kantor di London
Terlepas dari kehadiran gim anyar, Rovio sebagai pengembang Angry Birds terpaksa harus menutup kantornya di London, padahal baru setahun memulai bisnisnya di sana.
Dilansir dari Business Insider, Rabu (7/3/2018), perusahaan gim asal Finlandia tersebut baru memiliki tujuh staf dan bermarkas satu tahun di London.
Awalnya, mereka membuka perusahaan di London untuk fokus pada sebuah gim bergenre massively multiplayer online game (MMO). Sayangnya, respons dari para gamer di pasaran tidak seperti yang diharapkan.
Tujuh staf yang bekerja di sana terpaksa harus dirumahkan. Padahal, Rovio menargetkan mempekerjakan 20 staf dalam dua tahun.
"Pada 1 Maret 2018, Rovio memutuskan untuk menutup studio gim di London dan fungsi bisnis gim akan dipusatkan di Espoo dan Stockholm," tulis Rovio dalam pernyataannya.
(Dam/Why)