Sukses

Perjuangan Vendor TV Lokal Akari Bersaing dengan Merek Asing

Akari telah 27 tahun malang melintang di industri elektronik, selama itu vendor televisi lokal tersebut memperkenalkan sejumlah inovasi yang luar biasa.

Liputan6.com, Jakarta - Vendor televisi lokal Akari telah 27 tahun malang melintang di industri elektronik. Saat itu pula, vendor yang bermarkas di Sidoarjo, Jawa Timur telah meluncurkan berbagai inovasi televisi.

Misalnya pada 1992, perusahaan ini meluncurkan televisi yang bisa menginput nama dan alamat pemilik sebagai fitur perlindungan keamanan.

Kemudian di tahun 1995, Akari untuk pertama kalinya merilis inovasi wide TV dengan rasio 16:9, di mana saat itu semua televisi memiliki rasio 3:4.

Lalu, di tahun 2000, Akari merilis televisi yang dibekali fitur pengunci untuk tayangan anak. Hal ini didasari oleh maraknya tayangan sinetron yang menampilkan kisah untuk orang dewasa. Dengan fitur pengunci ini, orangtua tak lagi khawatir tentang tayangan yang ditonton anak-anak mereka.

Kemudian, pada 2016, vendor yang dulunya bernama Intel ini meluncurkan Smartbox untuk menjadikan TV biasa jadi smart TV. Saat itu, Akari jadi satu-satunya merek Indonesia yang telah mendapatkan sertifikat Google untuk Smartbox mereka.

 

2 dari 3 halaman

Akari Sekarang

CEO Akari Indonesia, Kenny Kwe (kiri), meluncurkan smart TV Akari SmartConnect yang mampu terhubung dengan mudah ke smartphone, Jumat (2/11/2019). (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

Lama tak terdengar namanya, kini Akari mengukuhkan diri masih ada di industri. Malahan, Akari meluncurkan inovasi SmartConnect TV, tak sekadar smart TV, teknologi ini bisa menghubungkan smartphone ke TV dengan mudah.

CEO PT Akari Indonesia, Kenny Kwe mengakui, saat ini vendor televisi didominasi oleh pemain asing. Hanya dua vendor televisi lokal besar yang bertahan di Indonesia, yakni Akari dan Polytron.

Meski begitu, posisi Akari di pasar cukup jelas. Pasalnya, Akari kini merambah ke hampir semua kota dan kabupaten di Indonesia.

"Kami memiliki 18 pusat servis sendiri, dan 50 lainnya bekerja sama dengan pihak lain. Ini tersebar di seluruh Indonesia, dari Kota Medan, Palembang, Jakarta, Jember, Kediri, Makassar, Surabaya, Samarinda, dan lain-lain. Pastinya untuk pasar yang terbanyak adalah kota-kota besar dengan penduduk yang banyak," kata Kenny ditemui di Jakarta, Jumat (1/11/2019).

Soal persaingan dengan vendor televisi asing, Kenny menyebut, Akari masuk ke pasar kelas A hingga C. Ia mencontohkan, untuk SmartConnect TV sendiri ada tiga ukuran yang dirilis yakni 32, 40, dan 43 inci. Dari produk ini saja, konsumen yang disasar dari mulai kelas C hingga A.

Menurut Kenny, untuk daerah dengan koneksi internet minim, kelas A bisa membeli produk Akari untuk menghubungkan smartphone ke televisi, melalui fitur SmartConnect.

Ia pun percaya dengan produk baru ini, Akari mampu bersaing dengan vendor asing. Pasalnya, belum ada vendor televisi lain yang memiliki teknologi serupa.

3 dari 3 halaman

Andalkan Saluran Distribusi

Smart TV Akari SmartConnect yang mampu terhubung dengan mudah ke smartphone. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

Ditanya mengenai pangsa pasar, Kenny hanya menjawab pihaknya memiliki saluran distribusi yang cukup kuat. Apalagi ditambah dengan tim riset dan pengembangan Akari yang menciptakan berbagai inovasi untuk produk-produknya.

"Kami bisa menciptakan produk-produk yang memenuhi kebutuhan pengguna dengan berbagai fitur," kata Kenny.

Salah satunya, dia bilang, Akari memiliki lini produk yang lengkap, mulai dari televisi biasa hingga smart TV dengan berbagai ukuran, dari 20 inci hingga 65 inci. Tujuannya adalah untuk membuat konsumen memiliki berbagai pilihan.

"Kami pabrik dan kantor pusatnya di Surabaya, tetapi marketing di Jakarta. Kami sudah berdiri lama. Meski banyak merek luar, Akari tetap bertahan karena kami memiliki kualitas dan dukungan pusat servis. Intinya, kami tahu apa yang diinginkan konsumen," ujar Kenny optimistis.

Sekadar informasi, untuk produknya, Akari memberikan garansi terhadap LCD hingga 5 tahun lamanya untuk memastikan pengguna tetap merasa aman.

(Tin/Ysl)