Liputan6.com, Jakarta - Seorang remaja asal Thailand ditemukan tewas setelah menghabiskan waktu semalaman bermain gim. Remaja bernama Piyawat Harikun itu ditemukan tewas oleh orang tuanya di dalam kamar.
Dikutip dari Daily Mail, Kamis (7/11/2019), remaja berusia 17 tahun itu bermain gim untuk menghabiskan waktu liburannya. Menurut penuturan orang tuanya, Piyawat memang menghabiskan waktu berjam-jam bermain gim di komputernya.
Oleh sebab itu, orang tuanya sampai membawakan makanan ke kamarnya dan meminta untuk berhenti bermain gim. Namun, permintaan itu ternyata tidak dihiraukan oleh Piyawat.
Advertisement
Baca Juga
Lalu peristiwa nahas terjadi saat ayah Piyawat mengunjungi kamar anaknya keesokan hari. Sebab, dia sudah melihat Piyawat jatuh dari kursinya dan tidak lagi bernyawa.
Tim medis yang memeriksa tubuh Piyawat mengatakan remaja itu meninggal karena terkena stroke. Kemungkinan besar hal itu terjadi karena dia bermain gim semalaman.
Ayah Parawit menuturkan putranya tersebut sebenarnya terbilang berprestasi di sekolah, tapi dia memang memiliki masalah kecanduan bermain gim. Karenanya, dia berharap peristiwa ini dapat menjadi pelajaran bagi orang tua lain.
"Saya ingin kematian anak saya menjadi contoh dan peringatan bagi orang tua yang memiliki kecanduan gim. Mereka harus lebih tegas mengatur waktu bermainnya atau akan mengalami hal yang sama dengan anak saya," tutur pria bernama Jaranwit itu.
Main PUBG Berlebihan, Remaja Ini Kena Stroke
Sebelumnya, efek buruk akibat terlalu lama bermain gim, khususnya PUBG juga ditemukan di India. Seorang remaja dilaporkan mengalami stroke akibat tidak tahu waktu saat bermain PUBG.
Dikutip dari Vice, Jumat (6/9/2019), remaja berumur 19 tahun ini mengalami terhambatnya trombosis sebab ada proses koagulasi berlebihan.
Kondisi itu membuat tangan kanan dan kaki remaja tersebut mati rasa. Menurut dokter yang memeriksanya, hal itu terjadi akibat sang anak kecanduan gim PUBG.
Anehnya, kondisi stroke otak semacam ini banyak terjadi pada orang tua dan jarang dialami seseorang di usia muda. Dokter juga mengatakan berat badan remaja itu turun drastis.
Dia dilaporkan juga mengalami dehidrasi dan kekurangan nutrisi akibat terlalu sering bermain.Â
"Kondisi ini menyebabkan penebalan darah vena di otak dan beberapa gumpalan," tutur senior nutri-physician di Rumah Sakit Sunshine, Dr K. Vinod Kumar pada The Times of India.
Berdasarkan penuturan sang ibu, dia memang sangat keranjingan gim PUBG. Dalam sehari, dia bisa bermain PUBG mulai dari jam 9 pagi hingga 3 atau 4 dini hari.Â
Dia, menurut sang ibu, hanya berhenti bermain saat dia harus melakukan pekerja paruh waktu sebagai pengantar koran. Saat ini, dia sudah keluar dari rumah sakit dan berangsur pulih.
(Dam/Ysl)
Advertisement