Sukses

Baru Dibentuk KONI, PB Esports Ingin Regulasi Rampung Segera Mungkin

Walau semakin banyak digemari, esports di Tanah Air masih menghadapi "tembok tebal". Salah satunya adalah regulasi yang masih belum jelas.

Liputan6.com, Jakarta - Tak dapat dimungkiri, esports di Indonesia saat ini sedang berkembang dengan cepat.

Berbagai kompetisi olahraga elektronik inipun semakin marak digelar di berbagai tempat, tak hanya di kota-kota besar tetapi juga kota kecil.

Walau semakin banyak digemari, esports di Tanah Air masih menghadapi "tembok tebal". Salah satunya adalah regulasi yang masih belum jelas.

"Esports di Indonesia saat ini memerlukan regulasi yang jelas dan struktur yang lebih baik lagi," ucap Wakil Ketua Dewan Pendiri PB eSports Indonesia, Bambang Sunarwibowo, saat bertemu dengan awak media di Grand Final UniPin Southeast Asia Cyber Arena (SEACA) 2019, baru-baru ini.

"Saat ini memang regulasi tentang esports masih belum dibuat secara jelas, karena itu sedang ditata. Semoga bisa diakomodir oleh KONI dan Kemenpora," tambahnya.

Bambang menjelaskan, regulasi esports di Tanah Air dapat segera dirampungkan segera. "Yang harus kita lakukan pertama itu adalah segera merampungkan regulasi," kata Bambang.

"Dengan regulasi yang jelas, kita jadi bisa menetapkan batasan umur dan kapan waktu bisa bertanding agar tidak menganggu jam sekolah atau kuliah. Biar kita tata dan garap sama-sama demi bangsa ke depannya," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Grand Final UniPin SEACA 2019 Digelar

Grand Final UniPin SEACA 2019 Digelar. (Doc: UniPin)

Memasuki tahun kedua Southeast Asia Cyber Arena (SEACA) oleh UniPin digelar, turnamen ini mempertemukan sejumlah tim esports dari 24 kota/kabupaten di Indonesia.

Tak hanya berasal dari Tanah Air, beberapa tim esports di Asia Tenggara pun ikut bertanding memperebutkan gelar juara pada Grand Final UniPin SEACA 2019.

Adapun babak penting turnamen esports ini berlangsung pada tanggal 8 November hingga 10 November 2019 di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta.

Diawali dengan babak kualifikasi UIC (UniPin Indomaret Championship) dan UCL (UniPin City League) yang dimulai sejak bulan April 2019 lalu, UniPin juga menggelar babak kualifikasi di Malaysia dan di Filipina.

Turnamen esports tahun ini mempertandingkan 3 jenis gim yang lagi populer, seperti Free Fire, Dota 2 serta PUBG (Player's Unknown Battleground) Mobile.

Berbeda dari tahun sebelumnya, total hadiah yang diperbutkan oleh tim esports yang bertanding pun meningkat cukup signifikan.

Tahun lalu, UniPin menyediakan total hadiah sebesar Rp 1,4 miliar. Sementara untuk tahun ini Rp 2,4 miliar.

“UniPin SEACA 2019 akan menjadi gerbang bagi para pemain esports di Indonesia untuk melangkah ke turnamen yang lebih besar di kancah internasional" ungkap CEO & Co-Founder UniPin, Ashadi Ang, sebagaimana dikutip dari keterangan resminya.

"Ke depannya, kami berharap dukungan yang lebih besar dari semua pihak, khususnya kepada pemerintah maupun pihak swasta agar ekosistem esports di Indonesia semakin berkembang dalam memberikan kebanggaan bagi tanah air," ucapnya.

(Ysl/Isk)