Sukses

Pengguna Keluhkan Aplikasi WhatsApp Bikin Baterai Boros

Para pengguna mengeluh, baterai smartphone-nya boros setelah mereka memperbarui aplikasi WhatsApp ke versi terbaru.

Liputan6.com, Jakarta - Para pengguna WhatsApp mengeluhkan smartphone mereka jadi lemot karena aplikasi chatting itu.

Dilansir Express, Selasa (12/11/2019), para pengguna mengeluh baterai smartphone-nya boros setelah mereka memperbarui aplikasi WhatsApp ke versi terbaru.

Rupanya, berdasarkan laporan, pengguna WhatsApp yang memakai smartphone OnePlus yang paling banyak mengalami masalah ini. Demikian sebagaimana dilaporkan di berbagai forum dan review aplikasi Google Play Store.

"Seminggu lalu, saya sadar, baterai OnePlus 6 saya lebih cepat habis dibandingkan biasanya. Kejadian ini terjadi hampir bersamaan waktu saya update aplikasi WhatsApp (ke versi terbaru)," kata pengguna WhatsApp di Reddit.

Pengguna itu menambahkan, smartphone-nya memperlihatkan bahwa aplikasi WhatsApp dipakai selama beberapa jam. Padahal menurut pengguna tersebut, aplikasi WhatsApp-nya hanya dibuka sebentar.

Pengguna lain lagi memberikan ulasan di Google Play Store, menyebut aplikasi WhatsApp menyebabkan 'Battery Leech' sejak dilakukan di-update.

2 dari 3 halaman

Diprediksi Gara-Gara Munculnya Fitur Baru

"Sejak pembaruan terakhir, aktivitas background WhatsApp menghabiskan baterai layaknya kue gratisan. Menurut tinjauan penggunaan baterai, 25 persen (baterai smartphone) habis dalam dua jam habis. Padahal saya telah membatasi aktivitas latar, tolong perbaiki aplikasimu," katanya.

Sayangnya sejauh ini belum ada pernyataan terkait penyebab borosnya baterai karena aplikasi WhatsApp. Namun, kemungkinan masalah baterai boros ini terjadi setelah ada pembaruan aplikasi WhatsApp di Android.

Pasalnya, update baru di aplikasi membuat pengguna punya fitur keamanan terbaru pada WhatsApp.

Fitur yang dimaksud adalah penguncian WhatsApp menggunakan fingerprint.

3 dari 3 halaman

Tentang Fitur Fingerprint WhatsApp

Sebelumnya, WhatsApp mengumumkan sebuah fitur baru di Android, yakni penguncian aplikasi dengan pemindai sidik jari.

Fitur ini sebelumnya sudah dirilis di perangkat iOS pada awal 2019.

Dengan mengaktifkan fitur ini, artinya pengguna harus menggunakan sidik jari untuk membuka kunci aplikasi. Hal ini berlaku bahkan setelah si pengguna membuka kunci smartphone mereka.

Kunci dengan sidik jari memperkuat lapisan pengamanan di aplikasi WhatsApp, serupa dengan yang biasa ditemukan di aplikasi perbankan.

Pembaruan ini belum ada di semua negara, tetapi saat Tekno Liputan6.com memperbarui aplikasi WhatsApp di Play Store, kami dapat menemukan fitur ini.

(Tin/Isk)