Liputan6.com, Jakarta - Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI)Â dapat diaplikasikan pada dunia kesehatan. Teknologi ini mampu menemukan hal tak biasa di tubuh manusia.
Salah satunya, AI dipakai untuk mendiagnosis potensi masalah kesehatan dan menemukan solusi atas masalah tersebut sebelum kondisi pasien telanjur serius.
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya AI pernah dipakai untuk mendeteksi kanker payudara dan kanker paru. Kini, Microsoft dan SRL Diagnostics tengah mengembangkan sebuah tool AI yang memungkinkan untuk mendeteksi kanker serviks.
Mengutip Ubergizmo, Kamis (14/11/2019), metode deteksi ini biasa dipakai oleh dokter, tetapi pada deteksi oleh dokter bisa saja ada yang terlewat.
Metode deteksi menggunakan kecerdasan buatan ini bisa dipakai di negara-negara berpenduduk padat seperti India. Pasalnya, volume pasien terlalu banyak dan durasi tes pun lebih lama dari biasanya.
Mampu Deteksi dengan Akurat
"Model AI kini bisa membedakan antara slide smear normal dan abnormal secara akurat. Kini model AI ini tengah divalidasi di laboratoriun," kata Microsoft.
Lebih lanjut, perusahaan software global itu juga menyebut, model AI ini bisa mengklasifikasi slide smear berdasarkan tujuh subtipe skala sitopatologis serviks.
"Klasifikasi termasuk interpretasi yang berkisar antara tahap normal, prakanker, hingga kanker," kata Microsoft.
Microsoft memprediksi, dengan bantuan tool AI ini, dokter bisa lebih baik dalam menangani pasien terutama di negara padat penduduk. Di India, misalnya, sekitar 67.000 perempuan meninggal dunia tiap tahun karena kanker serviks.
(Tin/Why)
Advertisement