Liputan6.com, Jakarta - Pendiri dan CEO Telegram lagi-lagi melontarkan kritik pedas ke WhatsApp. Kali ini pria asal Rusia itu menyebut WhatsApp merupakan "kuda troya" yang digunakan untuk memata-matai pengguna.
Berita ini pun menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Kamis (21/11/2019) kemarin.
Baca Juga
Informasi lain yang tak kalah populer datang dari salah satu pendiri Ruangguru, Belva Devara yang ditunjuk Presiden Jokowi jadi staf khusus presiden.
Advertisement
Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
1. Bos Telegram: WhatsApp Mata-Matai Pengguna Seperti Kuda Troya
Pendiri aplikasi Telegram Pavel Durov kembali melayangkan kritik terhadap WhatsApp. Kritik itu dia ungkapkan di akun Telegram resmi miliknya.
Menurut Durov, dengan beragam celah keamanan di WhatsApp, aplikasi tersebut menjadi salah satu alat mata-mata penggunanya.
Dia merujuk pada temuan sebelumnya yang menyebut WhatsApp telah disusupi spyware buatan perusahaan asal Israel, NSO Group. Dia pun pernah membahas hal ini Mei lalu di akunnya.
2. Profil Belva Devara, Pendiri Ruangguru yang Jadi Staf Khusus Baru Jokowi
Adamas Belva Syah Devara atau biasa dikenal dengan nama Belva Devara baru saja ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai staf khusus presiden.
Pria kelahiran Jakarta, 30 Mei 1990 ini merupakan co-founder dan CEO dari startup yang bergerak di bidang pendidikan (edutech) Ruangguru. Ia membentuk perusahaan bersama sahabatnya, Iman Usman.
Belva Devara berhasil meraih gelar ganda, yaitu MBA (Master of Business Administration) Stanford University dan Harvard University dengan jurusan Public Policy.
3. Fokus Kembangkan Kecerdasan Buatan, Line Siapkan Strategi untuk Fintech
Perusahaan aplikasi pesan instan Line Corporate menegaskan komitmennya untuk berfokus pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial intelligence, AI).
Chief Technology Officer (CTO) Line Corp, Euivin Park menegaskan pengembangan kecerdasan buatan salah satunya bakal difokuskan pada produksi di bidang teknologi finansial.
"Tahun ini ada dua puluh layanan baru, kami mempunyai tema Life on Line. Salah satu dari visi tersebut, yaitu fokus mengembangkan layanan finansial. Ini bagian dari mempermudah berbagai permasalahan yang selama ini terjadi di masyarakat," ujar Euivin saat menyampaikan paparannya dalam acara Line Dev Day 2019, di Grand Nikko Hotel, Daiba, Tokyo, Rabu (20/11/2019).
(Isk/Why)
Advertisement