Sukses

Qualcomm Perkenalkan XR2, SoC Pendukung 5G dan Kecerdasan Buatan

Aplikasi dari perangkat dengan Snapdragon XR2 pun bisa dilakukan di berbagai bidang, misalnya untuk bidang industri, retail, manufaktur, pendidikan, hingga kesehatan.

Liputan6.com, Maui - Pada hari ketiga Qualcomm Snapdragon Tech Summit 2019, Qualcomm memperkenalkan Qualcomm Snapdragon XR2 Platform, sebuah platform/ sistem of chips (SoC) 5G pertama di dunia yang mendukung extended reality (XR).

Perangkat ini menggabungkan inovasi 5G dan AI milik Qualcomm Technologies dengan teknologi XR terdepan untuk berbagai penggunaan di masa depan. Uniknya, platform ini pun bisa dikembangkan di seluruh praktik augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan mixed reality (MR).

Aplikasi dari perangkat dengan Snapdragon XR2 pun bisa dilakukan di berbagai bidang, misalnya untuk bidang industri, retail, manufaktur, pendidikan, hingga kesehatan.

Vice President of XR Qualcomm Hugo Swart mengatakan, pada era 5G nanti, extended reality bisa lebih baik dari dunia nyata. Untuk itu, Qualcomm merilis produk yang mengubah bagaimana mengkombinasikan AI dan 5G untuk mendukung extended reality.

Hal ini, kata Hugo, seiring dengan masifnya transformasi digital yang membuat realitas bergeser. Pasalnya, di era digital, semua orang bisa terhubung secara digital, melalui AR, VR, maupun MR. Platform-platform AR, VR, dan MR jadi platform mobile terkini.

"Platform Snapdragon XR2 dikemas dengan peningkatan kinerja yang signifikan dibandingkan dengan platform XR tingkat premium kami sebelumnya. Pada XR2, kinerja CPU dan GPU ditingkatkan dua kali lipat. Bandwidth video ditingkatkan menjadi 4 kali lipat, resolusi 6 kali lebih tinggi dan 11 kali peningkatan kemampuan AI," kata Hugo Swart dalam keynote speech tentang XR 2 di Maui, Amerika Serikat, Kamis (5/12/2019).

Deretan kemampuan Snapdragon XR2. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Director and Head of XR Products Qualcomm Technologies Hiren Bindhe mengatakan, Snapdragon XR2 merupakan platform XR pertama di dunia yang mendukung 7 kamera dijalankan bersamaan dan prosesor computer vision khusus.

Oleh karena itu, jika para mitra Qualcomm membuat perangkat kacamata atau headset VR yang memiliki 7 kamera, Snapdragon XR2 bisa mendukung dalam hal pemrosesannya.

Platform ini juga mendukung pass-through kamera dengan low latency untuk benar-benar memaksimalkan MR yang sesungguhnya. Dengan begini, gambar yang tampil bisa real-time tanpa jeda.

Dengan demikian, pengguna bisa membuat bentuk hybrid dari dunia virtual dan dunia nyata sambil menggunakan perangkat VR.

 

2 dari 3 halaman

Dukung Visual, Audio, dan Interaksi

Model kacamata XR yang dikembangkan Qualcomm. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Qualcomm menawarkan berbagai kemampuan yang mendukung kebutuhan dalam penggunaan berbagai pilar, misalnya audio, visual, interaksi, AI, dan 5G.

1. Visual

Guna mendapatkan pengalaman yang realistis, penting untuk menutup kesenjangan visual antara dunia nyata dan extended reality. 

Untuk itu dibutuhkan tampilan grafik yang canggih, di mana platform Snapdragon XR2 membuat terobosan dalam pemrosesan pada core GPU dengan mendukung 1,5 kali pixel rate dan 3 kali texture element rate.

Texture element rate mendukung kemampuan untuk memproses jumlah piksel dan tekstur per detik untuk rendering grafis dengan tingkat efisiensi tinggi.

Ada sejumlah fitur yang mendukung pengalaman visual dengan XR2 lebih canggih, misalnya foveated rendering dengan pelacakan mata (eye tracking) dan peningkatan refresh rate yang lebih halus untuk membantu beban kerja yang berat sembari mempertahankan konsumsi daya yang rendah.

Fitur lain adalah panel display Snapdragon XR2 menawarkan resolusi hingga 3k by 3ky per eye pada 90 fps. Selain itu, Snapdragon XR2 juga mendukung tampilan 8K 360 derajat pada 60fps untuk streaming dan playback.

2. Audio

Dalam dunia augmented atau virtual, suara adalah salah satu kunci pendukung. Nah, platform Snapdragon XR2 menawarkan lapisan audio tingkat tinggi dalam suara spasial 3D sambil memberikan interaksi suara yang jernih untuk memperdalam pengalaman penggunanya.

Platform ini dilengkapi dengan DSP Hexagon always-on yang dibuat khusus dan berdaya rendah, untuk mendukung fitur yang sebelumnya hanya ada di hardware seperti aktivasi suara dan context detection.

Context detection ini menarik, karena meski pengguna sedang ada di dunia digital, perangkat bisa mendeteksi lokasi nyata di sekitarnya.

Untuk penggunaan di sektor gaming misalnya, Bindhi menyebut, perangkat pendukung seperti handset VR atau kacamata XR membuat pemain merasa ada di dalam gim, bukan hanya sebagai pemain.

Ada beberapa fitur yang bisa dihadirkan, yakni voice UI dan chat yang dapat mengubah suara seperti suara tokoh, audio context detection yang bisa memberikan notifikasi ketika ada suara-suara di sekitar, dan kemampuan untuk berkomunikasi antarpemain.

3 dari 3 halaman

3. Interaksi

Foto platform Snapdragon XR2. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Salah satu elemen yang membantu dalam interaksi adalah kamera. Untuk itu, Qualcomm Snapdragon XR2 telah mendukung penggunaan hingga 7 kamera di perangkat yang ditenagainya.

Beberapa kamera yang dijalankan bersamaan memungkinkan pelacakan real-time dan akurat dari kepala, bibir, dan mata ditambah dengan pelacakan tangan di 26 titik.

4. AI dan 5G

Kecerdasan buatan dengan 5G disebut-sebut oleh Qualcomm sebagai dua hal yang tak bisa dipisahkan, pasalnya keduanya membentuk masa depan komputasi dan komputasi.

beberapa fitur dalam Snapdragon XR2 telah ditingkatkan dengan AI, termasuk dalam hal visual, interaktivitas, dan audio untuk membuat pengguna ada di realitas yang lebih cerdas.

Dukungan konektivitas 5G memungkinkan XR tak terbatas dalam menggunakan pemrosesan terpisah antara perangkat dan cloud egde tanpa kabel atau terbatas dalam ruangan mana pun.

(Tin/Ysl)