Sukses

Qualcomm Prediksi Indonesia Terapkan 5G pada 2021-2022

Vice President Qualcomm untuk Taiwan dan Asia Tenggara ST Liew mengatakan, ia optimistis Indonesia tetap bakal menerapkan 5G meskipun ada keterlambatan dibandingkan negara-negara lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Qualcomm memprediksi Indonesia bakal menerapkan teknologi internet generasi kelima, 5G, paling cepat pada tahun 2021 atau 2022 mendatang.

Dengan begitu, Indonesia terbilang terlambat menerapkan 5G yang diluncurkan secara global pada 2020.

Namun Vice President Qualcomm untuk Taiwan dan Asia Tenggara ST Liew mengaku tetap optimistis Indonesia bakal menerapkan 5G, meskipun ada keterlambatan dibandingkan negara-negara lainnya.

Pria yang karib disapa ST ini pun sempat menyinggung tentang fokus pemerintah Indonesia yang kini menggarap jaringan internet untuk semua wilayah Tanah Air dengan Palapa Ring, termasuk di daerah 3T.

"Saya memprediksi penerapan 5G di Indonesia itu antara tahun 2021 atau 2022. Itu tebakan saya," kata ST di Maui, Hawaii, Amerika Serikat pada acara Snapdragon Tech Summit 2019 yang dihadiri Tekno Liputan6.com pekan lalu.

ST mengatakan, berdasarkan pengamatannya, pemerintah Indonesia tengah fokus menggarap infrastruktur dan cakupan internet pita lebar 4G di seluruh negeri.

2 dari 3 halaman

Infrastruktur

"Fokus Indonesia untuk membuat infrastruktur komunikasi di seluruh negeri yang mendukung ekonomi digital. Saya kira ini adalah titik awal yang bagus untuk nantinya masuk ke 5G karena infrastruktur yang sudah 5G ready," tutur dia.

Nantinya ketika 5G benar-benar diterapkan di Indonesia, ST yakin makin banyak use cases atau penerapan di berbagai bidang.

"Saya sangat optimistis dengan apa yang dilakukan pemerintah Indonesia (menggarap infrastruktur telekomunikasi), apalagi Indonesia baru menyelesaikan pembangunan serat optik bawah laut sepanjang 35.000 km, karena itu adalah upaya pemerintah untuk meningkatkan akses dan cakupan internet bahkan di area terpencil," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Rasakan Koneksi 4G di Kai Kecil

ST pun bercerita tetang hobi menyelamnya. Meski jarang datang ke Indonesia untuk membahas 5G dengan pemerintah, ST mengakui kerap datang ke berbagai pulau terpencil di Indonesia untuk menyelam.

"Saya pernah menyelam di Kepulauan Kai Kecil (Maluku) untuk menyelam. Hebatnya, di sana saya mendapatkan koneksi 4G. Padahal itu jauh. Nah, dengan Indonesia yang sudah punya cakupan 4G, saya rasa Indonesia akan mudah menerapkan 5G," katanya.

(Tin/Why)