Sukses

Menjajal Ketangguhan Internet Roaming Smartfren di Negeri Sakura

Tim Liputan6.com menjajal internet roaming Smartfren di Jepang selama enam hari.

Liputan6.com, Jakarta - Kebutuhan internet menjadi hal terpenting di masyarakat era teknologi saat ini. Berpergian ke mana pun, terasa gatal tanpa adanya koneksi demi berselancar di dunia maya. Berbagi momen bersama keluarga, hingga mengabadikan di media sosial.

Untuk itu, akhir tahun 2019 ini Smartfren mengagendakan perjalanan ke Negeri Sakura, Jepang. Negara tersebut dikenal sebagai salah satu destinasi wisata yang ramai disambangi warga dunia, tidak terkecuali Indonesia.

Tim Liputan6.com menjadi salah satu jurnalis yang diajak dalam Smartfren International Roaming Trip Japan Experience. Bagaimana pengalaman internetan mulai 5 Desember-10 Desember 2019 terhitung sejak menginjakkan kaki di Bandara Haneda, Tokyo, Jepang?

Mengawali perjalanan, kami tiba pukul 10.00 waktu Jepang dan langsung diantar dari Bandara Haneda menuju Danau Ashi. Ini merupakan salah satu danau yang terkenal di Hakone dan berada di jalur Tokaido, penghubung dari Tokyo dan Osaka-Kyoto.

Tidak lupa mengaktifkan paket data Super 4G Roaming Asia Pacific dari Smartfren seharga Rp 150 ribu dengan kuota 2GB selama 7 hari. Pembayaran dapat menggunakan pulsa melalui aplikasi mySF.

Instal aplikasi mySF. Jika melakukan pembelian biasa, pengguna dikenakan biaya Rp 70 ribu per hari dengan paket data Unlimited.

Di Danau Ashi, kami berkeliling menggunakan Lake Ashi Cruise, kapal yang mengantar ke tiga dermaga. Mulai dari dermaga Hakone Sekisho hingga Dermaga Kojiri. Usai menjajal internetan di atas danau, kami diarahkan ke Gotemba, kota di bagian timur Prefektur Shizuoka, Jepang.

Danau Ashi dan Gotemba Outlet menjadi wilayah terkenal ramai pelancong. Nyatanya, tarikan internet roaming Smartfren terbilang mencukupi selama perjalanan. Termasuk saat memasuki Iyashi No Sato alias Desa Penyembuhan di Fujikawaguchiko, juga Shinobi No Sato di Yamanashi.

 

2 dari 5 halaman

Berkirim Pesan hingga Akses Media Sosial

Sebagai pengguna, kami merasakan layanan internet roaming Smartfren dapat diandalkan. Kualitas jaringan 4G yang diberikan dapat memenuhi berbagai bentuk komunikasi menggunakan internet.

Liputan6.com menjajal di setiap lokasi, mulai dari berkirim pesan melalui WhatsApp, mengakses media sosial Facebook, Twitter, juga Instagram. Tidak ketinggalan mengetes seberapa stabil koneksi video call melalui Whatsapp.

Saat mencoba hingga sekitar 30 menit lebih melakukan percakapan di mode panggilan video, nyatanya terbilang aman. Kualitas gambarnya pun termasuk baik dengan tarikan internet tak terputus.

Bagaimana dengan tarikannya di Kota Metropolitan Tokyo? Perjalanan menguji ketahanan jaringan internet roaming Smartfren pun berlanjut.

Dimulai dari Kawagoe Old Town yang dikenal dengan Kota Tuanya Tokyo. Wilayah yang berada di bagian utara Kota Tokyo ini juga disebut sebagai Little Edo atau miniatur Tokyo.

Kami kembali melakukan aktivitas media sosial sambil menelusuri Kurazukuri, bangunan model zaman dulu dengan bahan utama kayu dan tanah liat. Inilah sihir kecantikan destinasi wisata dengan cita rasa paling Jepang.

 

3 dari 5 halaman

Video Call

Masih di Tokyo, kami melanjutkan perjalanan ke Asakusa Kannon Tample. Sayangnya, keterbatasan waktu membuat kami hanya lewat saja hingga tiba di Ginza.

Ginza menjadi lokasi perbelanjaan paling elit dan ramai di Distrik Chuou, Tokyo. Kebetulan, kami datang di hari Minggu 8 Desember 2019. Di sana ternyata sedang diadakan Car Free Day alias hari bebas kendaraan. Wisatawan pun membanjiri jalan raya sambil cuci mata dan berbelanja barang brandid.

Di lokasi yang sangat ramai warga sekaligus penggunan internet, berdasarkan pengalaman biasanya jaringan akan terasa lambat. Saatnya mencoba video call hingga streaming Youtube.

Untuk streaming Youtube, ada beberapa kali buffering saat memutar video berdurasi sekitar 30 menit. Namun tetap terbilang mumpuni. Sementara internetan semacam berkirim pesan dan mengunggah momen di sosial media, lancar jaya.

Lanjut ke Shinjuku, distrik yang berada di sebelah barat Kota Tokyo. Wilayah ini merupakan pusat perniagaan dan pemerintahan, sekaligus titik pergantian transportasi umum terbesar di Tokyo. Bisa dibilang, Shinjuku adalah ibu kotanya Tokyo.

 

4 dari 5 halaman

Paket Internet Roaming

Di sini, Tim Liputan6.com mencoba berkirim file dalam jumlah besar, baik lewat WhatsApp maupun email. Hal tersebut juga dicoba saat menyambangi Tsukiji Fish Market yang masih dalam Distrik Chuou, Oedo Onsen Monogatari di Odaiba, dan Shibuya. Kecepatannya bisa dinilai lancar.

Untuk paket internet roaming dengan harga Rp 150 ribu sebesar 2 GB untuk 7 hari, ini masuk harga pasaran yang murah.

Dari pengalaman selama 6 hari di Jepang, kualitasnya pun mumpuni. Layanan roaming Smartfren di Jepang sendiri bekerjasama dengan salah satu layanan seluler terbesar di Jepang yakni NTT Docomo.

Yang perlu diperhatikan pengguna adalah layanan internet roaming Smartfren ini masih harus diset secara manual. Ubah Access Point Name atau APN di pengaturan mobile networks smartphone kamu menjadi smartfren4g. Setelahnya, layanan dapat dinikmati.

Selain di Jepang, hal yang sama juga mesti dilakukan pengguna internet roaming Smartfren di China, India, dan Bangladesh.

 

5 dari 5 halaman

Pernyataan Bos Smartfren

Soal ini, Chief Brand Officer Smartfren Roberto Saputra menyatakan bahwa Smartfren masih dalam proses membuat layanan internet roaming-nya otomatis dalam pengaturan APN, sehingga memudahkan pengguna di wilayah-wilayah tersebut.

Sementara untuk 11 negara lainnya yakni Singapura, Australia, Malaysia, New Zealand, Hongkong, Taiwan, Macau, Brunei, Korea Selatan, Filipina, dan Thailand, sudah otomatis tanpa harus set APN secara manual.

"Biasanya, Natal dan tahun baru kecenderungan orang adalah traveling. Makanya kenapa kita adakan experience ini, untuk memberikan informasi bahwa Smartfren ini sudah punya layanan roaming," kata Roberto di Tokyo, Jepang, Senin 9 Desember 2019 malam.

Paket internet roaming yang terbilang murah ini, lanjutnya, menjadi cara Smartfren memenuhi kebutuhan masyarakat era teknologi yang haus akan pengalaman di berbagai wilayah seluruh dunia.

"Kami sebagai provider mesti mengerti keunikan ini. Juga meng-cover daerah-daerah yang biasa dipakai exhibition. Paket yang istilahnya simpel itulah yang kami tawarkan. Bagaimana brand ini dekat dengan konsumen dan experience," Roberto menandaskan.