Liputan6.com, Jakarta - Penampilan timnas Indonesia saat bertanding di cabang olahraga (cabor) esports memang patut mendapatkan pujian.
Tampil pantang menyerah sejak awal pertandingan, tim Merah Putih harus mengakui kehebatan lawan di masing-masing nomor esports yang dipertandingkan.
Dari lima medali yang ditargetkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), timnas Indonesia hanya mampu meraih dua medali perak dari Mobile Legends dan Arena of Valor.
Advertisement
Berkaca dari hal tersebut, muncul pertanyaan apakah Kemenpora akan mengambil alih secara langsung proses seleksi dan pembinaan atlet esports menyongsong Asian Games 2020 mendatang.
Baca Juga
"Sesegera mungkin kita akan melakukan evaluasi masing-masing cabor, apakah mereka mencapai target atau tidak," ucap Sekretaris Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga, Aris Subiyono, usai peresmian Dunia Games League 2020 di Jakarta, Kamis (12/12/2019).
Informasi, proses seleksi dan pembinaan timnas esports untuk bertanding di SEA Games 2019 memang menjadi tanggung jawab IeSPA (Asosiasi Esports Indonesia).
Ia menambahkan, itu tergantung dari hasil evaluasi. Kita juga melihat bagaimana kondisi esports ini tidak normal, berbeda dari cabor lainnya. Salah satu contohnya adalah dari sisi pembinaan.
"Kalau cabor lain, kan sudah jelas, tetapi esports itu memiliki cara atau metode yang berbeda. Untuk hal itu, kita harus mencari solusi bersama."
Masih Belum Ada Regulasi Tentang Esports
Lebih lanjut, Aris juga mengungkap bagaimana regulasi esports itu sangat penting dan harus segera dirampungkan.
"Kita saat ini sedang mempercepat proses regulasi. Pak Zainudin (Menteri Pemuda dan Olahraga, Menpora) baru mengkaji industri esports ini saat beberapa waktu lalu, tunggu update-an berikutnya ya," jelas Aris.
Saat ditanya deadline regulasi esports ini dirampungkan, Aris hanya menyebutkan secepatnya. "Ini sangat kompleks, tidak bisa ngomong waktu dulu. Tetapi secepatnya diselesaikan."
(Ysl/Why)
Advertisement