Liputan6.com, Jakarta - Awal bulan ini, peneliti keamanan internet melaporkan ekstensi bikinan AVG dan Avast di browser kedapatan mengumpulkan data pengguna tanpa sepengetahuan mereka.
Mendapati laporan tersebut, pihak Mozilla dan Opera pun langsung menonaktifkan dan menghapusnya dari toko. Entah kenapa, Google tidak mengambil tindakan, setidaknya pada saat itu.
Terkini, Google telah memutuskan untuk mengambil tindakan tentang hal tersebut dengan menghapus kedua ekstensi itu dari Chrome Web Store. Demikian yang dilansir Ubergizmo, Kamis (19/12/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dengan begini, pengguna Chrome tidak akan lagi dapat menemukan Avast dan AVG di Chrome Web Store meskipun sengaja mencarinya.
Â
Google Belum Rilis Komentar Resmi
Lebih lanjut, Google belum secara resmi mengomentari masalah ini. Tetapi, mereka sepertinya mengakui temuan pengembang, Wladimir Palant, yang pertama kali menemukan masalah tersebut.
Informasi, ekstensi ini memiliki fungsi melacak perilaku pengguna saat mereka sedang surfing di internet.
Dalam laporannya, Palant menyebut data yang dikumpulkan memungkinan perusahaan seperti Avast membuat atau merekonstrusi--hampir tempat--perilaku kamu saat menjelajah di internet.
Tak hanya itu, mereka juga dapat mengetahui berapa banyak tab yang dibuka, situs web yang dikunjungi, berapa lama membuka laman web, dan kapan kamu membuka web.
(Ysl/Isk)
Advertisement