Liputan6.com, Jakarta - Artikel tentang ojol asal Rusia, Maxim, yang telah mengaspal di berbagai kota di Indonesia, menjadi artikel terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com edisi Senin (23/12/2019).Â
Selain itu, dua artikel lainnya yang menyedot perhatian pembaca adalah artikel mengenai daftar smartphone dengan baterai berkapasitas 5.000 mAh atau lebih serta artikel tentang pemblokiran layanan web streaming IndoXII.
Baca Juga
Selengkapnya simak Top 3 Tekno Liputan6.com berikut ini.
Advertisement
1.  Maxim, Ojol Asal Rusia Penantang Gojek dan Grab di Indonesia
Dominasi layanan ojek online (ojol) dan taksi online Gojek dan Grab di Indonesia ditantang oleh perusahaan transportasi online asal Rusia, Maxim.
Maxim hadir di Indonesia sekitar Juli 2018. Saat itu, kota yang dijajaki Maxim baru Jakarta dengan jenis layanan pemesanan angkutan dan motor melalui aplikasi mobile Taxsee Driver dan laman id.taximaxim.com.
Dalam unggahan di laman resminya, Maxim menyebut, biaya layanan dapat diketahui setelah rute perjalanan dicantumkan. Hal ini mirip dengan milik Gojek dan Grab.
4 Smartphone dengan Baterai Berkapasitas Jumbo
Sejumlah smartphone dengan baterai berkapasitas jumbo telah masuk ke pasar Indonesia selama 2019. Di artikel ini Tekno Liputan6.com merangkum smartphone apa saja yang memiliki baterai berkapasitas lebih dari 5.000 mAh. Selengkapnya, simak artikelnya berikut ini.
Galaxy M30s - 6.000 mAh
Samsung Galaxy M30s masuk ke pasar Indonesia pada 22 Oktober lalu. Layaknya seri Galaxy M lainnya, Samsung Galaxy M30s hadir dengan baterai jumbo, tepatnya 6.000mAh. Samsung mengklaim smartphone ini memiliki waktu standby hingga berhari-hari.Â
Perangkat dengan layar Super AMOLED 6,4 inci ini memiliki bobot kurang dari 200 gram tepatnya sekitar 189 gram. Sementara ketebalannya hanya 8,9mm. Padahal, baterainya cukup bongsor.
Advertisement
Kemkominfo Sudah Blokir IndoXXI, Tapi Muncul Lagi dengan Alamat Lain
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengaku sudah memblokir situs layanan streaming ilegal, termasuk IndoXXI sejak Juli lalu.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan memaparkan pihaknya sudah memblokir lebih dari 1.000Â websites.
Selain melakukan pemblokiran, Semuel juga mengatakan pihaknya akan mencari cara yang lebih efektif. Pasalnya, situs streaming semacam ini (IndoXXI) kerap hadir lagi dengan alamat lain, meski sudah diblokir.
"Kami akan mencari cara yang lebih efektif. Bisa juga melibatkan aparat penegak hukum," tuturnya lebih lanjut.