Liputan6.com, Jakarta - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) telah menerbitkan sebuah memo yang melarang personel militer untuk melakukan tes DNA komersial yang hasilnya dikirimkan melalui pos.
"Mengekspos informasi genetik sensitif kepada pihak luar menimbulkan risiko pribadi dan operasional bagi anggota militer," kata memo tertanggal 20 Desember yang ditandatangani oleh Joseph D. Kernan, wakil departemen pertahanan untuk bidang intelijen, dan James N. Stewart, asisten sekretaris pertahanan untuk bidang tenaga kerja, dikutip dari Yahoo News, Kamis (26/12/2019).
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, tes DNA ini juga dinilai "berpotensi menciptakan konsekuensi keamanan yang tidak diinginkan dan meningkatkan risiko pada pasukan dan misi bersama."
Memo itu terbit sebelum hari Natal sebab tes DNA komersial menjadi salah satu jenis hadiah Natal yang tengah menjadi tren. Lebih lanjut memo itu juga menyoroti bahwa tes DNA itu menargetkan personel militer dengan memberikan potongan harga.
Konfirmasi
Juru bicara Pentagon, Sean Robertson telah mengonfirmasi bahwa memo ini dikirimkan "untuk memastikan semua personel militer menyadari risiko dari uji genetik komersial".
Hal ini boleh jadi merupakan bagian dari langkah Pentagon untuk melindungi data biometrik personelnya.
Otoritas intelijen AS semakin khawatir bahwa negara-negara lain dapat menggunakan DNA, sidik jari, dan informasi pengenalan wajah untuk mengekspos personel keamanan nasional mereka.
(Why/Isk)
Advertisement