Liputan6.com, Jakarta - Sejak Twitter diluncurkan pada 2006, para pengguna telah meminta kehadiran sebuah fitur edit tweet. Namun, perusahaan selalu mengelak dan menyebut, sangat mempertimbangkan matang-matang untuk merilis fitur edit twit atau tidak.
Kini, CEO Twitter Jack Dorsey sendiri memberi jawaban pasti tentang fitur ini.
Advertisement
Baca Juga
Dalam sebuah wawancara dengan Wired, Dorsey ditanya mengenai tombol edit untuk Twitter di tahun 2020.
"Jawabannya adalah tidak," kata Jack Dorsey, sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari The Verge, Jumat (17/1/2020).
Penolakan Jack Dorsey atas tombol edit twit ini bukanlah hal mengejutkan. Perusahaan beralasan, mereka memprioritaskan kehadian fitur lain.
Tombol Edit Bukan Prioritas
Product Lead Twitter Kayvon Bykpour sempat ditanya mengenai hal ini beberapa waktu lalu.
"Sejujurnya, (tombol edit) merupakan sebuah fitur yang perlu dikembangkan di beberapa titik. Namun, fitur ini tidak dalam prioritas kami," katanya.
Dorsey sendiri berdalih, tidak dibuatnya tombol edit mengakar pada fungsi asli Twitter.
"Kami mulai sebagai SMS, layanan pesan teks. Dan seperti diketahui, ketika Anda mengirim pesan, Anda tidak bisa menariknya kembali," kata Dorsey.
Advertisement
Alasan Enggan Hadirkan Tombol Edit Twit
Lebih lanjut, dia mengatakan, Twitter ingin mempertahankan desain lama tersebut.
Meski begitu, bos Twitter ini tidak memungkiri ada juga fungsi dari tombol edit. Misalnya memperbaiki salah ketik twit yang telah diunggah. Namun, ia sadar, pengeditan twit yang sudah diunggah bisa menciptakan informasi keliru.
"Ini merupakan hal-hal yang kami. Tapi, kami kemungkinan tidak akan menghadirkan (tombol edit)" katanya.
(Tin/Why)