Liputan6.com, Jakarta - Samsung berinvestasi USD 500 juta atau sekitar Rp 6,8 miliar untuk sebuah fasilitas produksi layar smartphone di India.
Namun di fasilitas yang berlokasi di pinggiran New Delhi tersebut, Samsung tidak hanya akan memproduksi layar smartphone, tetapi juga perangkat elektronik lainnya.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip Tech Crunch, Senin (20/1/2020), dalam proses pengajuan kepada regulator setempat di India, Samsung mengungkapkan telah mengalokasikan beberapa lahan dari pabrik yang ada di Noida untuk pabrik baru.
Fasilitas baru ini diyakini akan membantu Samsung meningkatkan kapasitas produksi komponen ponsel pintar secara lokal. Selain itu, investasi ini juga membuka kemudahan bagi perusahaan, termasuk manfaat pajak yang ditawarkan New Delhi.
Samsung Setop Produksi Smartphone di Tiongkok
Diwartakan sebelumnya Samsung memutuskan untuk menyetop produksi smartphone di Tiongkok. Hal ini antara lain disebabkan oleh persaingan ketat di Negeri Tirai Bambu tersebut. Untuk diketahui, Tiongkok merupakan pasar smartphone terbesar di dunia.
Sebelumnya Samsung juga telah menutup dua fasilitas produksi, yang salah satunya berlokasi di selatan kota Huizhou.
"Di Tiongkok, orang membeli smartphone murah dari merek lokal dan smartphone kelas atas keluaran Apple atau Huawei. Samsung memiliki sedikit harapan di sana untuk menghidupkan kembali pangsa pasarnya," kata Park Sung-soon, seorang analis di Cape Investment & Securities, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (3/10/2019).
Â
Advertisement
Kesulitan
Samsung mengatakan telah mengambil keputusan sulit ini sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi. Terlepas dari keputusan ini, Samsung akan tetap melanjutkan penjualan di Tiongkok.
"Peralatan produksi akan dialokasikan kembali ke fasilitas produksi lainnya, tergantung pada strategi produksi global kami berdasarkan kebutuhan pasar," kata Samsung dalam sebuah pernyataan.
Samsung bukanlah satu-satunya pabrikan yang mengambil langkah ini. Beberapa pabrikan lainnya juga telah mengalihkan produksi dari Tiongkok. Hal ini antara lain didorong oleh biaya tenaga kerja yang meningkat dan ekonomi yang melambat.
Sony, misalnya, juga akan menutup fasilitas produksi smartphone di Beijing. Sebagai gantinya, proses produksi smartphone Sony akan dikerjakan di Thailand.Â
(Why/Isk)