Liputan6.com, Jakarta - Smartphone milik orang terkaya di dunia, Jeff Bezos, pernah diretas pada 2018. Peretasan ini terjadi setelah Bezos menerima sebuah pesan WhatsApp yang rupanya dikirimkan dari akun pribadi putra mahkota Arab Saudi.
Sebagaimana dikutip dari The Guardian, Rabu (22/1/2020), pesan terenkripsi itu dikirim dari nomor milik pangeran Mohammed bin Salman dan dipercaya berisi file jahat.
Advertisement
Baca Juga
File jahat itu lantas menyusup ke smartphone milik pemilik bisnis Amazon tersebut. Demikian menurut hasil forensik digital yang telah dilakukan.
Analis menemukan bahwa penyusupan ke smartphone milik orang terkaya ini dipicu oleh sebuah video yang dikirimkan dari akun pangeran Mohammed ke Jeff Bezos.
Keduanya memang dikabarkan kerap bertukar pesan lewat WhatsApp. Menurut sumber anonim The Guardian, file video itu dikirimkan pada 1 Mei 2018.
Parahnya, data-data dalam jumlah sangat banyak diretas dari smartphone Bezos, hanya dalam waktu beberapa jam. Sayangnya, tidak diketahui data-data apa saja yang telah dicuri dari Bezos.
Bawa-Bawa Kasus Pembunuhan Jurnalis Khashoggi
Jika benar Pangeran Arab memiliki keterlibatan personal dengan kasus peretasan smartphone milik Bezos ini, investor saham dan para pelaku bisnis digital bakal sangat terkejut.
Temuan baru tentang peretasan smartphone Bezos ini mungkin juga menjelaskan bagaimana tabloid AS National Enquirer bisa mempublikasikan kisah perselingkuhan Bezos dan kehidupan pribadinya, sembilan bulan setelah peretasan.
Tak hanya itu, peretasan ini juga membuat publik makin bertanya-tanya tentang kaitan antara pangeran dan orang-orang terdekatnya dengan kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.
Kashoggi merupakan jurnalis The Washington Post yang dibunuh pada Oktober 2018, lima bulan setelah dugaan peretasan smartphone milik Bezos, sang pemilik koran The Washington Post.
Advertisement
Mengelak
Sementara itu, pihak Arab Saudi mengelak mereka telah menarget smartphone milik Bezos. Selain itu, Arab Saudi juga bersikeras, pembunuhan Khashoggi merupakan imbas dari "operasi yang jahat".
Pada bulan Desember, pengadilan Saudi pun memutuskan delapan orang bersalah terkait dengan pembunuhan itu.
Terlepas dari itu, ahli forensik digital mulai memeriksa smartphone milik Bezos setelah publikasi-publikasi buruk dan skandal kehidupan pribadi sang miliarder.
(Tin/Isk)
Â