Sukses

Aplikasi Twitter di Android Crash Usai Di-Update

Twitter mengatakan aplikasinya di Play Store mengalami crash usai menerima update dan masih melakukan investigasi untuk menyelesaikannya.

Liputan6.com, Jakarta - Twitter baru saja merilis pembaruan untuk pengguna aplikasinya di platform Android. Pembaruan ini baru saja rilis dengan nomor versi 8.28.

Namun, bukannya menambal masalah, update ini malah membuat masalah untuk aplikasi Twitter di Android. Usai melakukan update, aplikasi Twitter di Android tidak bisa dibuka dan mengalami crash.

Masalah ini juga dikonfirmasi oleh Twitter Supports di akun resminya. Dikutip dari akun resminya, Rabu (22/1/2020), masalah ini sudah diketahui Twitter dan pihaknya masih melakukan investigasi.

"Kami tengah menyelidiki masalah yang terjadi di aplikasi terbaru Twitter untuk Android, sehingga selalu mengalami crash saat dibuka," tutur situs microblogging tersebut.

Untuk itu, Twitter menyarankan pengguna untuk tidak melakukan pemutakhiran lebih dulu sebelum masalah ini diatasi. Sementara bagi pengguna Android yang sudah melakukan update, terpaksa tidak dapat membuka aplikasi itu untuk sementara waktu.

Sejauh ini, Twitter belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai waktu penyelesaian masalah ini. Karenanya, masih perlu menunggu pengumuman resmi dari perusahaan untuk mengetahui solusinya.

2 dari 3 halaman

Bos Twitter Ogah Hadirkan Tombol Edit Twit

Terlepas dari informasi itu, Twitter sendiri mengatakan tidak ingin menghadirkan tombol edit. Pernyataan itu keluar dari CEO Twitter Jack Dorsey.

Jawabannya adalah tidak," kata Jack Dorsey, sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari The Verge, Jumat (17/1/2020).

Penolakan Jack Dorsey atas tombol edit twit ini bukanlah hal mengejutkan. Perusahaan beralasan, mereka memprioritaskan kehadian fitur lain.

3 dari 3 halaman

Tombol Edit Bukan Prioritas

Product Lead Twitter Kayvon Bykpour sempat ditanya mengenai hal ini beberapa waktu lalu.

"Sejujurnya, (tombol edit) merupakan sebuah fitur yang perlu dikembangkan di beberapa titik. Namun, fitur ini tidak dalam prioritas kami," katanya.

Dorsey sendiri berdalih, tidak dibuatnya tombol edit mengakar pada fungsi asli Twitter.

"Kami mulai sebagai SMS, layanan pesan teks. Dan seperti diketahui, ketika Anda mengirim pesan, Anda tidak bisa menariknya kembali," kata Dorsey.

Lebih lanjut, dia mengatakan Twitter ingin mempertahankan desain lama tersebut.

Meski begitu, bos Twitter ini tidak memungkiri ada juga fungsi dari tombol edit. Misalnya memperbaiki salah ketik twit yang telah diunggah. Namun, ia sadar pengeditan twit yang sudah diunggah bisa menciptakan informasi keliru.

"Ini merupakan hal-hal yang kami. Tapi, kami kemungkinan tidak akan menghadirkan (tombol edit)" katanya.

(Dam/Isk)