Liputan6.com, Jakarta - Startup financial technology (fintech) yang bergerak di bidang P2P (peer to peer) Lending, Pundiku, mengaku tengah membidik 5.000 pasar tradisional, dari total 14.000 pasar tradisional di Indonesia.
CEO Pundiku, Kadek Darma Susila, mengatakan usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadi fokus bisnis perusahaan. Utamanya adalah pedagang pasar tradisional.
"Mereka (para pedagang pasar tradisional) kesulitan untuk mendapatkan permodalan secara cepat dan mudah. Maka dari itu, kami hadir untuk mereka," kata Darma melalui keterangannya, Rabu (29/1/2020).
Advertisement
Baca Juga
Untuk mendukung target jangka panjang dalam lima tahun ke depan itu Pundiku melakukan kolaborasi dengan sejumlah lembaga keuangan.
Hal ini ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Pundiku, DPD Perbarindo Bali, dan dengan Group BPR Lestari yang tersebar di Jawa hingga Bali.
Selain itu, Pundiku juga menggandeng beberapa perusahaan asuransi penjaminan kredit. Antara lain PT. Jamkrida Bali Mandara, Global Risk Management (GRM), dan PT. Pialang Asuransi Indo Tekno (Fuse).
Gelar Seminar Nasional
Sebelumnya, Pundiku menggelar kegiatan literasi melalui seminar nasional di Hotel Harris, Bali. Adapun Tema yang diangkat adalah "Positioning Fintech P2P Lending Dalam Industri Keuangan".
Seminar tersebut dihadiri sejumlah pembicara yang kredibel di bidangnya, seperti ekonom senior Faisal Basri dan Ketua Harian Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Sunu Widiatmoko.
Kegiatan literasi ini sekaligus grand launching Pundiku sebagai perusahaan fintech P2P Lending yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan surat keputusan S-603/NB.213/2019.
(Isk/Ysl)
Advertisement