Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, GSMA selaku penyelenggara acara Mobile World Congress (MWC) memutuskan membatalkan gelaran acara tahunan industri smartphone dunia tersebut.
Keputusan ini diambil karena pertimbangan kekhawatiran global terhadap penyebaran virus corona, dan banyaknya perusahaan peserta MWC 2020 menarik diri dari acara tersebut.
Dengan dibatalkannya MWC 2020 di Barcelona, Spanyol tersebut, dapat dipastikan sejumlah vendor menelan kerugian besar-besaran.
Advertisement
"Pastinya vendor yang sudah menjadi partisipan di MWC 2020 merasa dirugikan, karena mereka sudah melakukan banyak persiapan." ucap Lucky Sebastian, pengamat gadget Indonesia saat dihubungi Tekno Liputan6.com, Kamis (13/2/2020).
Baca Juga
"Mereka pasti sudah melakukan banyak hal, mulai dari pengaturan sarana, panggung, marketing, pembicara, undangan, dan lain sebagainya."
"Ambil contoh Huawei, mereka kalau memamerkan jaringan lebih repot lagi, berarti sudah siap-siap dan test jaringan di area. Pasti kerugian dari sisi biaya besar, belum lagi niatan marketing yang jadi terhambat," paparnya.
Untuk diketahui, beberapa vendor teknologi yang berencana untuk tetap melangkah ke MWC 2020 adalah Huawei, Oppo, Realme, ZTE, dan Xiaomi.
Â
Harus Ada Rencana Cadangan
Lebih lanjut, Lucky juga menjawab tentang kemungkinan sejumlah vendor bilamana tetap menggelar acara di Barcelona meskipun MWC 2020 resmi diadakan.
"Kalau memang tetap diadakan, selain arena utama di MWC itu sekitarannya banyak gedung-gedung eksibisi. Jadi bagi vendor yang tetap ingin melakukan launching, bisa menggunakan gedung eksibisi lain."
Meski begitu, Lucky melihat vendor smartphone memang harus memiliki rencana lain segera agar momentum peluncuran produk mereka tidak hilang begitu saja.
"Momen atau waktu yang pas ini penting untuk vendor dalam persaingan yagg ketat. Ketika mundur terlalu lama, bisa jadi kehilangan momen lagi atau diserobot yang lain. Jika sudah siap sebaiknya cari tempat lain dan segera memperkenalkan produknya," ungkap Lucky.
Adapun salah satu rencana candangan lain yang dapat dipakai adalah gelar live streaming peluncuran produk seperti Sony.
"Bisa juga gelar live streaming seperti Sony untuk peluncuran, tapi memang ada momendimana para influencer dan media sekalipun jadi tidak bisa memberikan pendapat, seperti hands-on dan lain-lain," jawabnya.
(Ysl/Isk)
Advertisement