Liputan6.com, Jakarta - TikTok yang identik dengan video-video lucu dan unik, kini mulai dipenuhi dengan konten menarik lainnya, seperti tips kebugaran, kesehatan, kuliner hingga traveling.
Salah satu jenis konten video pendek yang diburu pengguna TikTok adalah tips kesehatan dan seputar kehamilan.
Menurut data dari TikTok, Jumat (14/2/2020), salah satu video tips kehamilan yang paling banyak ditonton adalah karya dari akun @tanyakandokter.
Advertisement
Baca Juga
Video yang berisi menjawab pertanyaan caranya cepat hamil mendapat lebih dari 200 ribu views. Video lainnya yang banyak diminati adalah seputar apakah ibu hamil boleh makan pedas? hingga posisi tidur yang bagus untuk ibu hamil.
Akun @tanyakandokter terbilang sangat rajin berbagi tips seputar kehamilan dari sudut pandang dokter.
Informasi yang dibagikan oleh akun ini juga terbilang sangat lengkap mulai dari kapan harus test pack, hingga tips saat menghadapi kehamilan.
TikTok sendiri telah tersedia di lebih dari 150 negara dan mendukung 75 bahasa, dengan strategi lokalisasi untuk mendorong pengguna menciptakan serta berinteraksi melalui konten yang relevan dengan budaya serta tren lokal.
Lawan Perundungan Siber, TikTok Hadirkan Kampanye Sama-Sama Nyaman
Sebelumnya, TikTok bekerja sama dengan komunitas anti bullying (perundungan) Sudah Dong meluncurkan panduan bertajuk "Sama Sama Aman, Sama Sama Nyaman". Panduan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan internet yang aman bagi semua pengguna.
Panduan ini sesuai dengan fokus TikTok pada 2020 untuk melawan perundungan siber. Lingkungan internet yang aman diharapkan dapat membuat pengguna internet lebih nyaman berekspresi di ranah internet.
Peluncuran kampanye #SamaSamaNyaman ini sekaligus dalam rangka merayakan Hari Safer Internet Day (Hari Internet Aman Sedunia). Selain menghadirkan panduan, TikTok juga bekerja sama dengan sejumlah kreator untuk mengunggah video yang mengkampanyekan anti perundungan siber, dan dapat dilihat melalui tagar #SamaSamaNyaman.
"Fokus TikTok pada tahun ini adalah untuk mengatasi cyber bullying. Ini merupakan salah satu isu yang paling penting saat ini," ungkap Head of Public Policy TikTok Indonesia, Donny Eryastha, dalam acara peluncuran kampanye #SamaSamaNyaman di kawasan Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Baca Juga
Mengutip hasil riset Polling Indonesia bersama Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJI), sekira 49 persen warganet pernah menjadi sasaran perundungan di media sosial.
Angka tersebut diperoleh dari hasil survei yang dilakukan kepada warganet di Indonesia selama periode Maret hingga April 2019. Data ini dinilai menggambarkan pentingnya bagi warganet, terutama anak muda, untuk melindungi diri dari perundungan siber.
Panduan anti perundungan ini dapat diakses melalui website Sudah Dong di www.sudahdong.com. TikTok dan Sudah Dong membagikan sejumlah langkah yang bisa dilakukan warganet untuk melawan perundungan, termasuk dari sisi korban atau upstander.
"Di dalam panduan ini berisi tips-tips praktis tentang apa yang harus dilakukan ketika menjadi korban, atau yang membela korban seperti upstander. Langkah-langkah yang bisa kita lakukan ada di dalam panduan ini," tutur Doni.
Â
Advertisement
Sudah Dong dan Pemerintah
Perwakilan komunitas Sudah Dong, Adiyat Yori Rambe, menekankan pentingnya panduan dan edukasi untuk melawan perundungan. Terlebih lagi aksi perundungan kerap berlanjut ke media sosial.
Hal tersebut salah satunya bisa dilihat dari laporan yang masuk ke Sudah Dong "Dari total laporan yang kami terima, 80 persen kasusnya itu terkait perundungan siber dalam satu hingga dua tahun terakhir ini," kata Yori.
Oleh sebab itu, ia menyambut baik kerja sama dengan TikTok ini. Ia pun berharap akan lebih banyak kerja sama berbagai pihak untuk bisa mengatasi masalah perundungan.
Plt Kepala Biro Humas Kemkominfo, Ferdinandus Setu, mengatakan panduan ini bisa menjadi salah satu bahan edukasi bagi masyarakat mengenai perundungan siber. Pemerintah sendiri terus melakukan berbagai upaya agar ranah internet bersih dari konten negatif, termasuk menggunakan mesin pengais konten negaitf (AIS).
"Kami mengimbau orang untuk tidak melakukan perundungan ini. Selain itu, edukasi juga tidak hanya diberikan agar tidak menjadi korban, tapi persiapan untuk menghadapinya," ungkap pria yang akrab disapa Nando tersebut.
(Isk/Ysl)