Sukses

Apple: Virus Corona Berimbas pada Bisnis Kami

Apple akhirnya angkat bicara mengenai dampak penyebaran virus corona di Tiongkok pada performa perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta - Apple akhirnya mengonfirmasi virus corona ternyata berimbas pada bisnis perusahaan. Hal itu diketahui dari laporan yang diunggah di situs resmi perusahaan.

Dikutip dari The New York Times, Selasa (18/2/2020), Apple menuturkan virus corona di Tiongkok membuat produksi pasokan lebih lambat. Terlebih, Apple memang cukup bergantung pada perusahaan Tiongkok sebagai pemasok produk-produknya.

"Proses pengerjaan memang mulai dilanjutkan di seluruh negeri (Tiongkok), tapi memang untuk kembali normal membutuhkan waktu lebih lambat dari perkiraan kami," tulis Apple dalam laporan tersebut.

Apple mengatakan manufaktur rekanan mereka memang berada di luar provinsi Hubei dan kini sudah banyak yang dibuka kembali. Hanya, proses itu berjalan lambat dan perlu disesuaikan dengan kondisi sekitar untuk menjamin kesehatan para pekerja.

Tidak hanya itu, kondisi ini juga berpengaruh pada permintaan produk Apple di Tiongkok. Hal itu tidak lepas dari penutupan 42 Apple Store di Tiongkok dan belum seluruhnya belum kembali dibuka.

Untuk diketahui, Apple menjadi perusahaan besar Amerika Serikat pertama yang mengakui penyebaran virus corona di Tiongkok turut berimbas pada bisnis perusahaan. Karenanya, perusahaan mengatakan target pendapatan untuk kuartal Maret ini tidak akan terpenuhi.

Sementara untuk di luar Tiongkok, Apple memastikan pasokan untuk para pelanggan aman dan sesuai dengan prediksi. Lebih lanjut, perusahaan mengatakan akan terus memantau kondisi ini dan informasi selanjutnya akan diungkap saat laporan bulan April.

2 dari 3 halaman

Apple Perpanjang Penutupan Toko Ritel di Tiongkok

Sebelumnya, Apple sempat memperpanjang penutupan toko-toko ritelnya di Tiongkok untuk menghindari penyebaran virus Corona. Perusahaan pun tengah berusaha supaya dapat segera membuka kembali kantor dan fasilitas lainnya di negara tersebut.

Hal ini disampaikan oleh perusahaan dalam keterangan resmi. Apple pada awal bulan ini mengatakan penutupan toko dan kantornya di Tiongkok dilakukan sampai 9 Februari 2020.

"Kami sedang berupaya membuka kambali kantor-kantor perusahaan dan pusat-pusat kontak kami pada 10 Februari. Kami membuat persiapan untuk membuka kembali toko ritel kami," jelas pihak Apple dalam keterangan resminya, Minggu (9/2/2020).

"Kami akan terus memberikan informasi kepada para konsumen ketika tanggal pembukaan sudah ditetapkan," sambung perusahaan.

Tiongkok merupakan salah satu pasar penting bagi Apple. Tidak hanya untuk penjualan smartphone, tetapi juga rantai suplai dan manufaktur sejumlah produknya berada di negara tersebut ikut terdampak.

3 dari 3 halaman

Foxconn Tunda Karyawan Kembali Bekerja demi Hindari Virus Corona

Apple bukan satu-satunya perusahaan yang membatasi operasional perusahaan untuk menghindari penyebaran virus Corona. 

Hon Hai Precision Industry Co. (Foxconn) menginformasikan kepada para karyawannya di pabrik Shenzhen, untuk tidak kembali bekerja ketika liburan Tahun Baru Imlek yang diperpanjang berakhir pada 10 Februari. Hal ini sebagai upaya perusahaan menghindari penyebaran virus Corona di Tiongkok.

Dilansir Bloomberg, instruksi tersebut disampaikan oleh mitra pabrikan produk Apple tersebut dalam sebuah memo kepada karyawan. Foxconn merupakan mitra penting bagi Apple dan perusahan merakit sebagian kecil iPhone di Shenzhen.

Shenzhen berfungsi sebagai wilayah untuk kantor pusat Foxconn di Tiongkok, dan sebagian besar dari puluhan ribu yang dipekerjakan berasal dari luar kota.

"Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan semua orang, serta mematuhi langkah-langkah pencegahan virus oleh pemerintah, kami mendesak Anda untuk tidak kembali ke Shenzen," tulis Foxconn dalam pesan teks yang dikirimkan kepada para karyawannya.

"Kami akan memberi tahu Anda tentang situasi di kota. Perusahaan akan melindungi hak dan kepentingan terkait pekerjaan. Untuk tanggal berkumpul di Shenzhen, harap tunggu pemberitahuan lebih lanjut," sambung perusahaan.

Apple dan Foxconn termasuk perusahaan yang tanggap dengan epidemi virus Corona. Foxconn disebut memangkas prospek 2020 pada pekan ini sebagai antisipasi gangguan pada rantai produksi Apple, serta permintaan konsumen yang menurun dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Foxconn merupakan perusahaan manufaktur kontrak besar di dunia dengan banyak konsumennya adalah merek terkenal. Apple adalah salah satu konsumen penting Foxconn.

(Dam/Why)