Liputan6.com, Jakarta - Kecerdasan buatan menjadi salah satu hal di bidang teknologi yang masih banyak dikaji manfaatnya.
Terkini, sekelompok peneliti telah menyelidiki sebuah model teoretis tentang bagaimana neuron di korteks visual otak dapat mengenali dan memproses pengenalan wajah dan ekspresi.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip Eurekalert, Rabu (26/2/2020), penelitian yang melibatkan sejumlah peneliti di Amerika Serikat, Rusia dan Jepang ini baru-baru ini terbit di jurnal Neural Computation. Bahkan, penelitian ini menjadi sorotan pada sampul edisi terkini jurnal tersebut.
Peneliti dari Skoltech (Rusia), Anh-Huy Phan dan Andrzej Cichocki, serta Sidney Lehky (AS) dan Keiji Tanaka (Jepang), menggali lebih dalam bagaimana korteks visual memproses dan menyimpan informasi terkait pengenalan wajah.
Mereka menggunakan pendekatan yang didasarkan pada gagasan bahwa wajah manusia dapat direpresentasikan secara konseptual sebagai kumpulan bagian atau komponen, termasuk mata, alis, hidung, mulut, dan lain-lain.
Algoritma tensor baru
Dalam penelitian ini, mereka menerapkan algoritma tensor baru untuk menguraikan wajah menjadi satu set komponen atau gambar, serta bobot terkaitnya, dan merepresentasikan wajah dengan kombinasi linear dari komponen-komponen itu.
Mereka, dengan cara ini, membangun model matematika yang menggambarkan kerja neuron yang terlibat dalam pengenalan wajah.
"Kami menggunakan tensor dekomposisi untuk merepresentasikan wajah sebagai satu set komponen dengan kompleksitas yang ditentukan, yang dapat diartikan sebagai model sel-sel wajah. Ini menunjukkan bahwa representasi wajah manusia terdiri dari campuran sel wajah dengan kompleksitas rendah dan sedang," kata Andrzej Cichocki.
(Why/Isk)
Advertisement